JIka Gunung Marapi di Sumatera Barat Meletus, Koordinasi Seperti Apa yang Dilakukan BPBD?
JAKARTA - BPBD Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menggelar simulasi bencana letusan Gunung Marapi di Nagari Lasi, Kecamatan Canduang.
Simulasi dibuka langsung Bupati Agam, Andri Warman dan melibatkan banyak instansi seperti Satpol PP Damkar, Dinsos, Dinkes, Dishub, TNI, Polri, PVMBG, PMI, Rapi, KSB hingga pemerintah kecamatan dan nagari.
Kalaksa BPBD Agam, Bambang Warsito mengatakan simulasi dilakukan sebagai antisipasi jika bencana Gunung Marapi benar terjadi.
"Ada lima wilayah kecamatan di Agam yang terancam jika terjadi erupsi, jadi simulasi kita pusatkan di sini sebagai antisipasi," kata Bambang Warsito dikutip dari Antara, Kamis 22 Desember.
Kelima kecamatan itu adalah Ampek Angkek, Canduang, Baso, Banuhampu dan Sungai Pua.
Dalam simulasi diskenariokan erupsi Marapi mengakibatkan 44 orang meninggal dunia, jumlah pengungsi sebanyak 1.167, luka berat 64 dan hilang 31.
Selain itu, musibah ini juga mengakibatkan puluhan hektar lahan pertanian rusak dan difokuskan dalam upaya mendirikan posko menampung pengungsian atau tanggap darurat bencana.
Simulasi dititikberatkan terhadap upaya koordinasi antar instansi dalam upaya evakuasi korban meninggal maupun terluka.
"Kita tak ingin bencana ini terjadi, namun harus siap jika itu benar terjadi, saat ini Gunung Marapi berstatus Waspada Level II," kata Bambang Warsito.
Bupati Agam, Andri Warman mengatakan kegiatan simulasi bencana bisa memaksimalkan upaya-upaya untuk mengurangi atau meminimalisir kemungkinan resiko bencana yang akan terjadi.
"Harapannya dapat menambah dan memperdalam pemahaman untuk lebih fokus dan mempunyai komitmen yang tinggi dalam penanggulangan bencana serta saling bertukar pengalaman, berbagi informasi, memperkuat silaturahmi dan dapat meningkatkan koordinasi, serta memperteguh visi dan misi kita dalam penanggulangan bencana," kata Bupati.