Polri Sudah Periksa Puluhan Saksi Insiden Tarik Tambang Maut IKA Unhas, Belum Ada Tersangka

MAKASSAR - Penyidik Polrestabes Makassar telah memeriksa 25 saksi dalam insiden tarik tambang maut yang digelar Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Sulawesi Selatan yang menewaskan satu orang warga.

Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto mengatakan penanganan kasus dugaan adanya tindak pidana dalam pelaksanaan kegiatan itu terus dikebut dan sudah memeriksa puluhan saksi.

"Yang diperiksa sesuai dengan laporan anggota itu sudah 25 orang. Awalnya diperiksa sembilan orang kemudian ditambah 16 orang lagi malamnya. Jadi total sudah 25 orang," ujarnya dilansir ANTARA, Rabu, 21 Desember.

Kombes Budhi Haryanto mengatakan kasus yang ditangani anggotanya masih dalam tahap penyelidikan dan mencari keterangan saksi-saksi pendukung, apakah memenuhi unsur pidana atau tidak.

Para saksi yang dimintai keterangannya adalah orang-orang yang berkaitan erat dengan kegiatan tarik tambang itu termasuk yang berada di lokasi kejadian.

"Semua yang dimintai keterangannya itu orang yang ada di lokasi dan yang terkait lainnya," ucapnya.

Sebelumnya, pada pelaksanaan tarik tambang untuk pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MuRi) itu menghadirkan 5.000 orang peserta yang digelar oleh IKA Unhas Sulsel.

Kegiatan tarik tambang dilaksanakan di Jalan Jenderal Sudirman Makassar pada Minggu (18/13). Penyelenggara kegiatan menyiapkan tali tambang sepanjang 1.540 meter dengan peserta di kedua sisi masing-masing 2.500 orang.

Dalam pertandingan tersebut terjadi insiden yang mengakibatkan satu orang bernama Masita B, warga di Jalan Kelapa Tiga, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar menjadi korban setelah terjatuh dan kepalanya terbentur hingga mengeluarkan banyak darah.

Bukan cuma Masita yang Ketua RT 001 RW 007 Kelurahan Ballaparang itu yang menjadi korban, terdapat sejumlah peserta lainnya mengalami luka-luka lebam dan mengeluarkan darah saat terjatuh.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang juga Ketua IKA Unhas Sulsel tidak menyangka jika kegiatan tarik tambang pemecahan rekor akan mengalami korban jiwa.