Intelijen Rusia Sebut Vatikan Mengetahui Rencana Nazi Jerman Serang Uni Soviet Tahun 1941

JAKARTA - Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) mengatakan Pemimpin Gereja Katolik tahun 1939-1958 Paus Pius XII, mengetahui rencana serangan yang akan dilakukan oleh Nazi Jerman terhadap Uni Soviet tahun 1941.

Itu dikatakan merujuk pada perintah agar para Jesuit di wilayah Soviet barat bergerak lebih dekat ke perbatasan, sehingga memudahkan untuk melarikan diri saat serangan terjadi.

"Pada Hari Rabu 23 April 1941, sebuah pertemuan rahasia terjadi antara 400 Yesuit dan Paus, yang menginstruksikan mereka untuk meningkatkan aktivitas mereka di timur. Jesuit di negara-negara Baltik, Ukraina Barat dan Belarusia diperintahkan untuk secara bertahap pindah ke perbatasan karena Serangan Jerman terhadap Uni Soviet diprediksi terjadi segera setelah penyelesaian masalah Timur," kata SVR dalam sebuah pernyataan, melansir Sputnik News 20 Desember.

Masalah Timur adalah ketidakstabilan politik dan ekonomi di Kesultanan Utsmaniyah dari akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-20, persaingan strategis selanjutnya dari kekuatan-kekuatan besar Eropa.

Diketahui, SVR Rusia merayakan ulang tahunnya yang ke-102 pada Hari Selasa. SVR didirikan pada tahun 1920. Beroperasi sebagai badan intelijen eksternal Rusia. Layanan tersebut ditugaskan untuk kegiatan intelijen dan spionase di luar negeri.

SVR juga berwenang untuk menegosiasikan kerja sama kontrateroris dan pengaturan pembagian intelijen, dengan badan intelijen asing. SVR bekerja sama dengan Direktorat Intelijen Utama Rusia (GRU).