Wapres Minta Muslimah Indonesia Ikut Andil Tangani 4 Problem Utama Perempuan dari Kemiskinan hingga Kekerasan

JAKARTA  - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Kongres Muslimah Indonesia ke-3 Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia memberikan perhatian kepada empat masalah utama yang dihadapi perempuan.

“Secara umum saya meminta perhatian terhadap empat problem utama terkait perempuan, yaitu kemiskinan ekstrem, kesehatan, ketenagakerjaan, dan kekerasan,” ujar Wapres dalam acara Kongres Muslimah Indonesia ke-3 Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) dilansir ANTARA, Senin, 19 Desember.

Secara khusus Wapres Ma'ruf mengatakan Muslimah Indonesia perlu ikut andil dalam upaya memperbaiki akses dan kualitas kesehatan bagi ibu, anak dan remaja.

Menurutnya, peran perempuan sangat dibutuhkan dalam akselerasi perbaikan nutrisi keluarga dan gizi anak-anak yang akan menghasilkan efek hebat seperti penurunan kasus stunting dan peningkatan mutu SDM Indonesia.

“Selain itu saya mengharapkan dukungan Muslimah Indonesia dalam mendorong integrasi kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum pendidikan, selain terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkeluarga yang sejahtera,” jelasnya.

Wapres Ma’ruf Amin mengajak Muslimah Indonesia terus aktif dalam mengakselerasi peningkatan kualitas dan jenjang pendidikan perempuan Indonesia.

“Pendidikan adalah pondasi bagi kehidupan yang adil, mashlahat dan damai. Kaum perempuan yang berpendidikan, berpengetahuan akan berkontribusi pada laju perekonomian negara melalui perolehan dan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas,” paparnya.

Selanjutnya, Wapres meminta Muslimah Indonesia agar dapat meningkatkan keterampilan perempuan pekerja maupun ibu rumah tangga yang diharapkan akan menunjang kualitas kehidupan pribadi dan ketahanan keluarga.

Ma’ruf Amin juga mengajak Muslimah Indonesia agar giat mengampanyekan larangan perkawinan anak terlalu dini.

“Pendekatan agama tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan untuk terciptanya keluarga yang sakinah dan berkualitas sangat penting dan efektif, karena masyarakat kita adalah masyarakat yang patuh pada ajaran agama,” jelasnya.

Wapres Ma'ruf menekankan kemajuan peradaban bangsa tidak dapat dicapai tanpa peranan perempuan dan Muslimah. Pandemi COVID-19 juga menjadi medan tempat perempuan menunjukkan kekuatan dan sumbangsihnya bagi kemanusiaan, melebihi laki-laki secara global.

“Sebanyak 70 persen pekerja bidang kesehatan adalah perempuan. Oleh karena itu, saya menyambut baik pelaksanaan kongres ini, yang saya harapkan akan menelurkan rekomendasi dan solusi bagi isu-isu perempuan dan Muslimah Indonesia terkait peranannya dalam memperkuat ketahanan keluarga, mempercepat pemulihan sosial dan ekonomi nasional hingga membangun tatanan peradaban baru yang lebih adil dan berkelanjutan,” jelasnya.

Wapres berharap Kongres Muslimah Indonesia menjadi forum menyatukan persepsi dan langkah mengonsolidasikan gerakan, dengan memperkuat kepemimpinan dan kepeloporan para tokoh, pemimpin dan ulama perempuan serta cendekiawan Muslimah.

“Akhirnya dengan mengucap bismillahirohmanirrahim Kongres Muslimah Indonesia ke-3 saya nyatakan dibuka,” ujar Wapres meresmikan pembukaan kongres.