Bawaslu Bakal Bikin Program Pengawasan Medsos Cegah Polarisasi hingga Hoaks
JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakan akan mengawasi media sosial untuk mencegah polarisasi hingga penyebaran hoaks. Program bakal dibuat agar pengawasan bisa berjalan maksimal.
"Ke depan kami ingin membuat sebuah program pengawasan media sosial untuk menurunkan ketegangan politisasi SARA, hoaks, dan black campaign," kata Rahmat dalam sambutannya di acara Konsolidasi Nasional Bawaslu, Sabtu, 17 Desember.
Program ini diharap bisa dijalankan dengan maksimal. Sehingga pemilu mendatang bisa berjalan maksimal.
Rahmat merinci ada 23.897 orang yang akan membantu Bawaslu menjalankan tugasnya. "Terdiri dari 4.660 wanita srikandi pemilu. 19.237 laki-laki," ujarnya.
"Kami percaya, ketua dan anggota Bawaslu seluruh Indonesia dapat mengawasi seluruh tahapan pemilu," sambung Rahmat.
Baca juga:
Dia juga memastikan Bawaslu akan tegas dalam menjalankan tugasnya. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak awal sudah mengingatkan lemaganya.
"Kami masih sangat ingat saat kami konsultasi. Bapak Presiden mengingatkan jajaran Bawaslu harus selalu tegas dan tegak dalam menegakkan peraturan pemilu," tegasnya.
"Tenang, teman-teman Bawaslu kalau teman-teman berada pada peraturan maka janganlah takut. Harus berani menegakkan peraturan dan perundangan," pungkas Rahmat.