Sejarah Piala AFF: Ajang Kebanggaan ASEAN

YOGYAKARTA - Setiap kisah hebat memiliki awal yang sederhana dan begitu pula dengan sejarah Federasi Sepak Bola ASEAN tau sejarah piala AFF.

Ini dimulai pada tahun 1982, yang awalnya merupakan pertemuan informal antara beberapa anggota keluarga ASEAN, ternyata menjadi dasar dari sebuah Federasi yang bertanggung jawab atas salah satu kejuaraan sepak bola terbesar di dunia, kejuaraan Sepak Bola AFF.

Pertemuan awal di Bangkok dihadiri oleh Dato' Seri Haji Hamzah Haji Abu Samah (Malaysia), Dato' Peter Velappan (AFC), Mr. Hans Pendelaki (Indonesia), Mr. Fernando G. Alvarez (Filipina), Mr. Pisit Ngampanich (Thailand), Tuan Teo Chong Tee (Singapura) dan Tuan Yap Boon Chuan (Singapura).

Sejarah Piala AFF

Ide awal pertemuan tersebut, yang kemudian diadakan di antara pertemuan Komite Eksekutif Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) di Bangkok, adalah untuk melihat kemungkinan mengadakan Kompetisi Klub Champions di antara Asosiasi Anggota ASEAN.

Dirasakan bahwa karena ada perbedaan besar dalam standar sepak bola antar negara negara-negara ASEAN yaitu antara yang memiliki dan yang tidak, turnamen ini akan membantu menutup kesenjangan antar negara.

Saat itu, ASEAN sudah menjadi entitas politik yang kuat yang telah menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Asia Tenggara bagi negara-negara anggota ASEAN selama lebih dari dua dekade.

Dirasakan bahwa kerja sama yang erat di tingkat sepak bola akan meningkatkan kualitas sepak bola di seluruh kawasan dan membuatnya lebih kompetitif di pertemuan tingkat Asia dan dunia.

Lima pertemuan lebih lanjut dari Asosiasi Nasional ASEAN diadakan tahun depan melintasi antara Kuala Lumpur, Singapura dan Bangkok sebelum AFF diresmikan di Kuala Lumpur.

Pertemuan pertama Federasi Sepak Bola ASEAN atau AFF yang baru dibentuk diadakan dari 31 Januari 1984 hingga 1 Februari 1984 di Jakarta dan dihadiri oleh anggota dari Brunei DS, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.

Enam negara yang bersangkutan merupakan anggota pendiri AFF.

Pengurus pertama dipilih dari negara yang dipilih untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Klub ASEAN pertama.

Pengurus kantor Terpilih Pertama adalah:–

Presiden : Bpk. H. Kardono (Indonesia)

Wakil Presiden : Pengiran Ibrahim Pengiran Damit (Brunei DS)

Sekretaris Kehormatan: Dr. Johnny J.L.M (Indonesia)

Bendahara Kehormatan : Mr. Gazfan S. Ali (Indonesia)

Sejalan dengan cita-cita entitas politik ASEAN yang ingin memperkuat ikatan antar negara anggota, AFF berusaha mempertahankan cita-cita tersebut dengan menyelenggarakan empat edisi ASEAN Club Championship antara tahun 1984 dan 1989.

Turnamen ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menentukan tim mana yang akan mewakili ASEAN di Asian Club Championships untuk melawan klub-klub terbaik di Asia.

Disebut Piala Champions ASEAN Pertama, pertemuan perdana pada tahun 1984 dimenangkan oleh Bangkok Bank of Thailand ketika mereka mengalahkan Yanita Utama dari Indonesia 1-0 di final di Stadion Gelora Bung Karno di depan 80.000 penggemar.

Dengan hanya empat tim pada tahun 1985, Kuala Lumpur dari Malaysia muncul sebagai pemenang mengungguli Tiga Berlian dari Indonesia, Tiong Bahru CSC dari Singapura dan Kota Rangers dari Brunei.

Pada tahun 1988, Piala Champions ASEAN diadakan lagi dengan Angkatan Udara Thailand mengambil tempat teratas di depan Pahang sementara setahun kemudian, Kuala Lumpur dari Malaysia adalah pemenangnya, mengalahkan Pelita Jaya dari Indonesia untuk memperebutkan mahkota.

Tetapi dengan perubahan format Kejuaraan Klub Asia yang diselenggarakan AFC setahun kemudian, ditambah dengan kurangnya tanggapan dari asosiasi anggota, serta kendala keuangan, Piala Champions ASEAN gagal.

AFF kemudian memasuki masa hibernasi dengan kegiatan terbatas pada sebagian besar kegiatan pembangunan dan berbasis negara dengan partisipasi dari negara-negara ASEAN lainnya semata-mata atas undangan negara tuan rumah untuk kursus atau seminar tertentu.

Dengan tidak adanya badan perantara pengendali untuk menghubungkan antar negara anggota, kontak antara Asean National Associations sangat minim.

Siapa yang paling banyak memenangkan Piala AFF Suzuki?

Thailand telah menjadi kekuatan dominan dalam kompetisi dengan enam gelar juara menyusul kemenangan mereka di Singapura tahun lalu.

Berapa kali Indonesia juara AFF?

Tim telah mencapai pertandingan final Kejuaraan AFF dalam enam kesempatan dan belum pernah memenangkan turnamen tersebut.

Mengapa Australia tidak bergabung dengan AFF?

Meski sudah bergabung dengan AFF sejak 2013, Australia belum pernah berlaga di Kejuaraan AFF karena kekuatannya yang luar biasa dibandingkan tim yang tersisa.

Berapa banyak tim di AFF?

Konferensi Sepak Bola Amerika (AFC) dan Konferensi Sepak Bola Nasional (NFC) membentuk Liga Sepak Bola Nasional Amerika (NFL). Setiap konferensi memiliki 16 tim di Amerika Serikat, empat di setiap divisi (Utara, Selatan, Timur, Barat).

Jadi setelah mengetahui sejarah piala AFF, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!