Amerika Serikat Perluas Latihan Militer Ukraina di Jerman, Bekali Manuver Senjata Gabungan

JAKARTA - Militer Amerika Serikat mengumumkan pada Hari Kamis, pihaknya akan memperluas pelatihan masa perang di Jerman untuk personel militer Ukraina yang memerangi invasi Rusia, dengan fokus pada manuver gabungan dan operasi senjata gabungan.

Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder mengatakan, pelatihan sekitar 500 orang Ukraina selama sebulan akan dimulai pada Januari, setelah sebelumnya lebih dari 15 ribu pasukan Ukraina dilatih oleh Washington dan sekutunya sejak April.

Dorongan pelatihan baru akan di atas upaya untuk mengajar Ukraina mengoperasikan peralatan militer khusus Barat senilai miliaran dolar, yang telah disediakan Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.

"Pelatihan manuver senjata gabungan adalah langkah logis berikutnya dalam upaya pelatihan berkelanjutan kami," kata Brigjen Ryder, merujuk pada pelatihan tentang cara menyerang musuh dengan banyak kemampuan sekaligus, melansir Reuters 16 Desember.

Komando Pelatihan Angkatan Darat ke-7 yang berkantor pusat di Grafenwoehr, Jerman akan melaksanakan prakarsa di wilayah AS di Jerman, kata Pentagon.

Brigjen Ryder mengatakan, fokus pelatihan akan menggunakan sistem yang sudah ada di lapangan daripada senjata yang bisa dikirimkan di masa depan.

Awal pekan ini, Reuters melaporkan bahwa Amerika Serikat sedang menyelesaikan rencana untuk menawarkan sistem pertahanan rudal Patriot kepada Ukraina, salah satu sistem paling canggih dan yang membutuhkan pelatihan berbulan-bulan.

Diketahui, Ukraina telah meminta mitra Baratnya untuk mengirim pertahanan udara, termasuk sistem Patriot buatan AS, untuk melindunginya dari pemboman berat rudal Rusia, termasuk terhadap infrastruktur energinya.