Daftar Pemberhentian Stasiun KCJB, Jakarta-Bandung Cuma Sekitar 40 Menit
YOGYAKARTA - Sehubungan kereta Cepat akan sagera dioperasikan, saatnya kita membahas tentang daftar pemberhentian stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
KCJB memiliki jalur sepanjang 142,3 kilometer. Terbentang dari Stasiun Halim Jakarta Timur hingga Stasiun Tegalluar di Bandung bagian timur.
Adapun pembangunan konstruksi proyek KCJB ini telah menempuh 88,8 persen.
Daftar Pemberhentian Stasiun Kereta Cepat Jakarta - Bandung
Apabila dihitung, jumlah stasiun pemberhentian untuk perjalanan memakai kereta kencang ini sebanyak empat stasiun dengan satu depo. Mulai dari Stasiun LRT Jabodebek Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, serta Stasiun Tegalluar yang sekalian menjadi depo.
Untuk pengaplikasian Stasiun Padalarang, nantinya menjadi stasiun Hub yang mengaitkan layanan kereta cepat dengan kereta api.
Penggunaanya untuk melayani penumpang dari Bandung bagian barat dan Bandung kota. Sementara itu, Bandung bagian timur dilayani dari Stasiun Tegalluar.
Adapun harga karcis Kereta cepat Jakarta Bandung, pihak KCIC mengeklaim menurut hasil studi biaya kereta kencang dibandrol sebesar Rp350.000 untuk rute paling jauh. Meskipun untuk jam operasionalnya mulai dari 05.30 WIB sampai 22.00 WIB.
Apa Kereta Argo Parahyangan Berhenti Beroperasi?
Kereta cepat menimbulkan wacana baru yaitu pemberhentian operasional KA Argo Parahyangan yang selama ini menjadi andalan mobilitas warga Bandung ke Jakarta atau sebaliknya. Selanjurnya timbul wacana baru bahwa Argo Parahyangan bakal dialihfungsikan sebagai kereta kargo.
Info alih fungsi KA Argo Parahyangan ini sesungguhnya bukan hal baru. Sebelumnya, Kabar angin itu santer beredar di media sosial ketika pembangunan KCJB menempuh tahap akhir November 2022 lalu.
Merespons hal ini PT KAI bahkan buka suara. VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan PT KAI masih berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan berkaitan hal itu.
Dia mengatakan, KAI sekarang ini masih mengoperasikan KA Argo Parahyangan seperti biasanya.
PT KAI sebagai perusahaan BUMN terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"KAI juga masih fokus mempersiapkan hadirnya layanan kereta api cepat Jakarta - Bandung beserta KA Feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung bagi pelanggan kereta cepat yang ingin melanjutkan perjalanannya ke berbagai wilayah lainnya," ujarnya awal pekan ini.
Berapa Lama Jakarta Bandung menggunakan kereta cepat?
Dengan kecepatan 350 km per jam, trek kereta kencang sepanjang 142 kilometer ini akan mempersingkat waktu tempuh antara Ibu Kota Jakarta dan kota terbesar keempat di Indonesia, Bandung, dari semula tiga jam lebih menjadi cuma sekitar 40 menit saja. Cepat sekali bukan?
Kereta Cepat Jakarta Bandung Milik Siapa?
PSBI memiliki saham mayoritas pada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yaitu 60 persen, meskipun BUMN China memiliki 40 persen sisanya. Tak hanya dukungan lewat konsorsium, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mensupport profesi subgrade, stasiun, dan sebagian profesi lainnya.
Kereta cepat kecepatannya berapa?
Direktur Sarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djarot Tri Wardhoho berkata, kereta api kecepatan tinggi di Indonesia akan memakai metode moving block. Pasalnya, kecepatan kereta bakal dapat melampaui 350 km per jam.
Itu adalah cara persinyalan kereta dengan membagi petak trek kereta menjadi sebagian komponen blok. Panjang dan letaknya berubah-ubah tergantung kecepatan, posisi kereta api bersangkutan, dan kereta di depannya.
"Terkait dengan high speed train (kereta api kecepatan tinggi), kita akan menggunakan moving block system. Karena dengan kecepatan yang diterapkan cukup tinggi. Ada satu titik yang mencapai, di sekitar Karawang itu, 350 km (per jam)," kata Tri saat menghadiri seminar bersama Badan Kejuruan Sipil - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dikutip Senin (31/10/2022).
Jadi setelah mengetahui daftar pemberhentian stasiun kereta cepat Jakarta - Bandung, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!