Ferdy Sambo Bantah Kesaksian Bharada E Soal Wanita Menangis: Ngarang

JAKARTA - Eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo melalui penasihat hukumnya, Arman Hanis, membantah keterangan Bharada Richard Eliezer alias E mengenai keberaraan sosok wanita menangis yang sempat keluar dari rumah Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.

Menurutnya, kesaksian itu hanyalah karangan Bharada E. Sebab, tak ada dalam dakwaan Ferdy Sambo.

"Terkait keterangan RE di persidangan, saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja dan juga tidak ada dalam dakwaan klien kami," ujar Arman Hanis saat dikonfirmasi, Kamis, 1 Desember.

Selain Itu, Amran juga membantah pengakuan Bharada E yang menyebut kerap tinggal di rumah Saguling. Sebab, dari informasi yang diterimanya, mantan ajudan kliennya itu justru tinggal di rumah dinas Duren Tiga.

"Kalau RE tidak berdinas, dia tidak di Saguling tapi di rumah posko Duren Tiga," kata Arman.

Pada persidangan sebelumnya, Bharada E mengaku sempat melihat sosok wanita selain Putri Candrawathi di rumah Ferdy Sambo yang berada di Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.

Terungkapnya sosok wanita lain itu berawal saat Bharada E dipertanyakan hakim mengenai pengetahuannya soal pertengkaran Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Mantan ajudan Ferdy Sambo itu pun menyebut tak mengetahui secara pasti. Tetapi, kedua bosnya itu memang sempat terlihat marah pada Juni, lalu

"Ada kejadian tiba-tiba ibu (Putri Candrawathi, red) turun (dari lantai atas rumah Saguling, red). Almarhum (Brigadir J) juga turun bawa senjata langsung taro di mobil. Ibu PC panggil kita bertiga," ujar Bharada E dalam persidangan

Kemudian, Putri Candrawathi bersama tiga ajudan yakni, Bharada E, Brigadir J, dan Matheus menuju arah Kemang. Mereka yang dalam satu mobil itu disebut menyusuri wilayah Kemang.

"Akhirnya kita balik ke kediaman Bangka. Singgah di sana, saat mampir di kediaman saya lihat ibu marah, saya ngga berani menanyakan," ungkapnya

Setengah jam berlalu, muncul Ferdy Sambo. Dia disebut juga terlihat marah dan langsung masuk ke rumah. Hanya saja, Bharada E tak tahu apa penyebab kedua bosnya itu sangat marah di hari itu.

Namun, ia ingat betul bila Brigadir J sempat menyampaikan pesan kepadanya soal ada rekan Ferdy Sambo yang akan datang. Dia pun mengartikan untuk menyambut kedatangan tamu bosnya itu.

Tak lama berselang, tiba-tiba ada seseorang wanita yang keluar dari rumah. Bharada E tak mengenai identitasnya.

Padahal, selain kedua bosnya, di rumah itu hanya ada para ajudan. Termasuk apakah perempuan itu datang bersama Eben. Sebab, ketika tamu Ferdy Sambo itu datang, ia berada di dalam rumah.

"Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah, saya bilang 'fon ada orang keluar itu'. Ada perempuan, saya ngga kenal, nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa," ucapnya.

Sosok wanita itu tak banyak bicara, dia hanya menangis mencari drivernya. Tak lama kemudian, wanita itupun pergi.

"Perempuan itu bilang mencari driver dia, saya lari ke samping saya panggil drivernya, perempuan itu naik baru pulang," kata Bharada E.