Putri Candrawathi Bantah Kesaksian Bharada E Soal Ada Wanita Lain Nangis di Rumah Bangka
Saksi Putri Candrawathi membantah kesaksian terdakwa Bharada E yang menyebut ada wanita lain di rumah Bangka, pada Juni lalu. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Saksi Putri Candrawathi membantah kesaksian terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E yang menyebut ada wanita lain di rumah Bangka, Kemang, Jakarta Selatan pada Juni lalu.

Bantahan itu bermula saat Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso mempertanyakan Putri Candrawathi soal sempat mencari seseorang hingga berkeliling di wilayah Kemang

"Apakah saudara pernah berkeliling sama Yosua dan Richard di Kemang bawa senjata api?" tanya hakim Wahyu dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 12 Desember.

"Tidak Yang Mulia," jawab Putri.

Hakim yang mendengar bantahan itu justru meminta Putri tak langsung menjawab. Tetapi, mengingatnya telebih dulu.

Alasannya, kejadian yang berdasarkan kesaksian dari Bharada E itu disebut berlangsung pada Juni, lalu.

"Coba saudara ingat dulu?" sebut hakim.

"Tidak pernah," kata Putri.

"Saudara berkeliling di Kemang membawa senjata api bersama Yosua dan Richard untuk mencari seseorang, berputar-putar akhirnya tidak sampai kemudian saudara kembali ke jalan bangka?" timpal hakim.

"Tidak pernah Yang Mulia," tegas Putri.

Lalu, hakim mulai merubah pertanyaannya. Namun, konteksnya masih sepurat keberadaan wanita tersebut.

Saat itu, Putri menyebut rumah Bangka merupakan kediaman orangtuanya.

"Saudara kan sering ke Jalan Bangka?" tanya hakim.

"Itu adalah rumah orangtua saya," kata Putri.

"Yakan artinya setelah keliling-keliling terus saudara ke sana untuk menemui suami saudara yang ada di jalan bangka," cecar hakim.

"Tidak pernah Yang Mulia," tegas Putri.

Hingga akhirnya, Hakim Wahyu membeberkan bila ada keterangan dari salah satu saksi yang menyebut Putri sempat berkeliling di wilayah Kemang. Kemudian, saksi itu melihat sosok perempuan lain keluar dari rumah Bangka.

"Karena kemarin ada kesaksian yang mengatakan sebelum peristiwa ini saudara pernah ngajak Yosua dan Richard keliling sambil membawa senjata api terus tidak jelas kemana. Akhirnya kembali ke Jalan Bangka, saudara bertemu dengan suami saudara," beber Hakim Wahyu.

"Dan pada saat itu, keluarlah seroang perempuan dari rumah di Jalan Bangka. Tahu ngga peristiwa itu?" sambung hakim menegaskan.

"Tidak Yang Mulia," kata Putri.

Keberadaan adanya wanita lain menangis di rumah Bangka terungkap berdasarkan keterangan Bharada E dalam persidangan beberapa waktu lalu. Dia menyebut sempat melihat sosok wanita selain Putri Candrawathi di rumah Ferdy Sambo yang berada di Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.

Wanita itu disebut tiba-tiba keluar dari rumah sembari menangis. Bharada E tak mengenai identitasnya. Sosok wanita itu tak banyak bicara, dia hanya menangis mencari drivernya. Tak lama kemudian, wanita itupun pergi.

"Perempuan itu bilang mencari driver dia, saya lari ke samping saya panggil drivernya, perempuan itu naik baru pulang," kata Bharada E.

Adapun, Ferdy Sambo telah membantah kesaksian Bharada Richard Eliezer mengenai sosok wanita berambut pendek yang sempat terlihat menangis sembari keluar dari rumah Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.

Bahkan, Sambo langsung menegaskan tak ada motif perselingkuhan di balik insiden penembakan Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

"Tidak benar itu keterangan dia, ngarang-ngarang. Jelasnya istri saya kan diperkosa sama Yosua. Tidak ada motif lain apalagi perselingkuhan," ucap Ferdy Sambo.