Buka Posko Kesehatan, PLN Fasilitasi Pemeriksaan dan pengobatan Warga Cianjur Pasca Gempa

CIANJUR - PT PLN (Persero) melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN mengirimkan relawan dokter dan membuka posko kesehatan bagi penyintas gempa Cianjur.

Posko kesehatan YBM PLN dibuka sehari pascagempa dan masih terus melayani kebutuhan medis para pengungsi hingga hari ini.

Salah satu tenaga medis YBM PLN, dokter Suryani mengatakan, ada 4 perawat, 7 dokter dan relawan yang diterjunkan langsung di posko kesehatan di lokasi terdampak gempa Cianjur.

“Kebanyakan warga yang datang ke sini menderita sakit batuk pilek, pegal-pegal, asam lambung, hipertensi dan gatal. Selain mengobati, kami juga memberi edukasi kepada penyintas untuk menjaga kesehatan, tidur yang cukup dan banyak sabar dalam menghadapi ujian bencana saat ini,” ujar Suryani kepada wartawan, Kamis, 1 Desember.

Pengobatan posko kesehatan YBM PLN terbagi menjadi 2, posko mobile yang terus bergerak dan berkeliling ke lokasi pengungsian membantu warga. Dan satu posko kesehatan yang menetap.

"Khusus posko kesehatan menetap, selain pemeriksaan kesehatan warga kami juga melayani pemeriksaan USG kehamilan bagi ibu hamil penyintas gempa," terang Dokter Suryani.

Suryani sendiri adalah dokter yang sering terjun saat bencana terjadi.

Dirinya bersama tim tenaga kesehatan lain ikut merasakan apa yang dialami para penyintas gempa.

“Kami di sini kadang kurang istirahat dan tidur secukupnya saja karena cemas dan takut terjadinya gempa susulan. Namun di sisi lain, kami bahagia bisa mengobati para korban di pengungsian. Saudara-saudara kita membutuhkan pelayanan kesehatan akibat trauma gempa. Banyak yang sakit karena kurangnya istirahat dan kondisi cuaca hujan,” tambahnya.

Menurut dokter yang sehari-hari praktek mandiri ini, para pengungsi membutuhkan tenda yang layak untuk ditempati. Utamanya bagi para lansia dan anak balita.

Suplai obat-obatan juga terus diperlukan untuk mendukung kelancaran pengobatan.

Di tengah situasi yang serba terbatas, ada kebahagiaan tersendiri saat berhasil memberikan penanganan yang terbaik.

”Pekan lalu kami kedatangan pasien lansia usia 86 tahun. Saat dibawa ke posko, keluarga menyampaikan pasien tersebut sudah 3 hari mengalami sesak nafas berat di pengungsian. Alhamdulilah, kondisi membaik setelah kami lakukan tindakan urgent nebu dan pemberian oksigen,” pungkasnya.

Mia Sumiati, salah satu penyintas gempa yang menderita pusing dan sakit lambung mengungkapkan terima kasihnya atas pelayanan posko Kesehatan YBM PLN.

“Sakit saya sudah ditangani tim dokter dengan baik. Anak-anak dan suami juga sudah diperiksa. Malam hari setelah gempa, dokter dari YBM sudah datang dan sigap. Alhamdulillah, sangat membantu sekali,” ucapnya.

Posko kesehatan YBM PLN masih akan terus melayani para pengungsi sampai bulan Desember 2022.

Untuk menjangkau penyintas gempa di daerah paling terdampak, mulai 1 Desember posko akan beroperasi di wilayah Cugenang.

Untuk diketahui Gempa 5,6 Skala Richter (SR) yang terjadi di Cianjur (21/11) menyebabkan beberapa keluarga terpaksa tinggal di posko karena rumahnya rusak bahkan hancur.

Fasilitas yang sangat terbatas, kondisi lingkungan dan cuaca yang mudah berubah tak jarang membuat para pengungsi mengalami masalah kesehatan.