Rumput Laut Jenis Baru Ditemukan di Kedalaman 100 Meter Samudra Antartika
JAKARTA - Rumput laut jenis baru telah ditemukan oleh para peneliti yang bekerja di wilayah Samudra Antartika. Tumbuhan ini hidup di kedalaman sekitar 100 meter di bawah permukaan laut.
Ditemukan oleh tim yang bekerja di Stasiun Penelitian Rothera di Pulau Adelaide, di lepas Semenanjung Antartika barat daya, rumput laut ini dijuluki ganggang merah Palmaria decipiens.
Menurut peneliti, penemuan ini penting untuk memajukan pengetahuan tentang Antartika. Dengan menggunakan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV), para peneliti berhasil mengumpulkan sampel untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pengurutan DNA kemudian digunakan untuk mengkonfirmasi jenis rumput laut.
Penelitian ini didanai oleh Dewan Riset Lingkungan Alam Inggris (Nerc), merupakan kolaborasi yang melibatkan Universitas Aberdeen, Universitas Southampton, Survei Antartika Inggris dan Universitas Thessaly, Volos, Yunani.
“Kita tahu bahwa penangkapan karbon akan sangat penting untuk membatasi pemanasan global saat kita bergerak maju, dan rumput laut menyerap CO2 dalam jumlah besar," ungkap Profesor Frithjof Kuepper dari School of Biological Sciences di University of Aberdeen.
Baca juga:
- LinkedIn Luncurkan Fitur Baru Penjadwalan Posting, Tak Perlu Lagi Gunakan Aplikasi Tambahan
- Simak Tiga Tips Utama untuk Meningkatkan Ketahanan Siber di Lingkungan Perusahaan
- TipTip, Platform Digital Asli Indonesia dengan Strategi Hyperlocal
- Bersama BI dan ASPI, DANA Luncurkan Layanan QRIS Transfer, Tarik Tunai, dan Setor Tunai
“Rumput laut memiliki potensi untuk memainkan peran besar dalam melindungi lingkungan dengan menyimpan karbon di dasar lautan saat mereka mati dan mengurangi pengasaman laut," sambungnya.
Melansir Evening Standard, Selasa, 29 November, Profesor Kuepper menambahkan, rumput laut juga merupakan sumber makanan penting bagi banyak hewan dan ikan, juga telah dikonsumsi oleh orang-orang di banyak komunitas pesisir di belahan dunia selama berabad-abad.
Selain itu, dia juga mendapati rumput laut telah digunakan dalam berbagai barang kosmetik serta farmasi dan dengan sifat penetral karbon, ini merupakan produk yang berkelanjutan.
“Menemukan Palmaria decipiens di kedalaman 100 meter penting untuk memajukan pengetahuan kita tentang Antartika, benua yang sangat penting untuk dipahami guna mengatasi tantangan lingkungan yang dihadapi dunia saat ini," jelas Profesor Kuepper.
Para peneliti telah menetapkan untuk mengklarifikasi kedalaman maksimum rumput laut dapat tumbuh di Antartika dengan Prof Kuepper.
"Kita sekarang tahu bahwa rumput laut dapat hidup setidaknya hingga kedalaman 100 meter di Antartika. Itu cukup banyak, tetapi kami tidak dapat mengesampingkan bahwa mereka mungkin hidup lebih dalam lagi," tutur Profesor Kuepper.