Laksamana Yudo Margono Diminta Jaga Netralitas TNI di Pemilu 2024

JAKARTA - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati mengharapkan agar Laksamana TNI Yudo Margono yang dipilih sebagai calon tunggal Panglima TNI dapat menjaga netralitas TNI di Pemilu 2024.

"Harapan saya kepada Pak Yudo agar menjaga netralitas dalam tahun politik, tidak berpolitik tetapi harus paham fluktuasi politik," kata Susaningtyas dikutip ANTARA, Senin, 28 Noember.

Laksamana Yudo yang akan menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun pada Desember 2022, diharapkan tidak hanya bisa memahami cara pandang ke dalam organisasi, yaitu melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan organisasi yang harus diperhitungkan sebelum konsep pemberdayaan pegawai dimulai. Namun, harus bisa memahami cara pandang lingkungan strategis secara outward looking.

"Ke depan kita harus siap memiliki deterence strategy (penangkalan) dalam hadapi perang. Bukan hanya perang konvensional, tapi juga perang modern, perang nubika, dan perang siber," ujarnya.

Wanita yang biasa disapa Nuning ini mengatakan, Laksamana Yudo juga harus dapat menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini terjadi di Indonesia dan perbatasan.

"Panglima TNI baru harus sedapat mungkin dapat mengatasi masalah Papua dan beberapa konflik di daerah perbatasan," ucapnya.

Nuning juga berharap kepada calon panglima TNI baru agar memberi atensi pada peremajaan alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit. Nuning juga berharap TNI ke depan bisa menjadi Tentara berkelas dunia (World Class Army).

Ketua DPR Puan Maharani menerima surat presiden atau surpres tentang calon Panglima TNI atas nama Laksamana TNI Yudo Margono yang diusulkan menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang segera memasuki masa pensiun.

Surat presiden tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada Ketua DPR Puan Maharani.