Bos PLN: PMN Mampu Tingkatkan Rasio Elektrifikasi pada 2023 jadi 97,81 Persen
JAKARTA - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, Penyertaan Modal Negara (PMN) mampu meningkatkan rasio elektrifikasi PLN dan rasio desa berlistrik. Seperti diketahui, PLN mengajukan PMN sebesar Rp10 triliun untuk tahun 2023.
Di tahun 2021, kata Darmawan, rasio elektrifikasi PLN mencapai 97,26 persen dan dengan hadirnya PMN rasio elektrifikasi PLN meningkat menjadi 97,49 persen di Oktober 2022.
Lebih lanjut, Darmawan mengatakan PLN menargetkan rasio elektrifikasi PLN bisa mencapai 97,81 persen pada 2023, dengan catatan adanya pendanaan atau PMN dari negara terhadap perseroan.
"Kemudian akan meningkat menjadi 97,53 persen di Desember 2022. Dan 97,81 persen di tahun 2023," katanya dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Senin, 28 November.
Baca juga:
- Pemanfaatan FABA PLN untuk Bantu Bangun Jalan hingga Tanggul Laut Diapresiasi Kemenko Marves
- Relawan PLN Menghibur Anak-Anak di Posko Pengungsian Gempa Cianjur
- Komisi VI DPR Panggil Bos PLN untuk Membahas Realisasi PMN 2022
- PLN Resmikan Anjungan Listrik Mandiri, Nelayan di Pelabuhan Wuring NTT Bisa Hemat Biaya Operasional hingga 70 Persen
Sementara itu, kata Darawan, rasio desa berlistrik PLN pada 2021 berada di angka 90,78 persen. Namun dengan adanya PMN, Darmawan mengungkap bahwa presentasi rasio desa berlistrik menjadi 90,97 persen pada Oktober 2022.
Lebih lanjut, Darmawan mengatakan PMN mampu meningkatkan rasio desa berlistrik. Karena itu, dia
pun memproyeksikan nilainya bisa mencapai 93,83 persen di akhir tahun ini.
"Karena itu kami sekali lagi mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan penuh Komisi VI DPR dalam mewujudkan pemerataan pelayanan di pelosok Indonesia. PMN digunakan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi," tuturnya.