Penantian Panjang selama 10 Bulan, IHSG Akhirnya Balik ke 6.000
JAKARTA - Setelah sekitar 10 bulan, akhirnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menembus level 6.000-an. Terakhir kali IHSG berada di level 6.000 adalah saat sebelum COVID-19 masuk ke Indonesia, yakni di bulan Februari 2020.
Pada penutupan perdagangan Senin 14 Desember, IHSG ditutup menguat signifikan 1,25 persen atau 74,19 poin ke level 6.012,52. Menutup perdagangan, 276 saham menguat, 189 saham melemah, dan 154 saham stagnan.
Adapun volume perdagangan saat penutupan tercatat 27,23 miliar lembar saham. Nilai transaksi pada hari ini mencapai Rp18,83 triliun.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan memberikan katalis positif bagi penguatan IHSG pada hari ini.
"Jumlah cadangan devisa yang semakin memadai memberikan dampak positif bagi stabilitas rupiah.Dalam rangka penanggulangan dampak COVID-19, pemerintah berhasil mendatangkan 1,2 juta vaksin COVID-19 buatan Sinovac dari China dalam rangka vaksinasi massal," ujar Nafan kepada VOI.
Sedangkan sentimen positif dari global menurut Nafan, ialah berkaitan dengan antusiasme pasar dalam rangka menanti kesepakatan stimulus fiskal AS. Di sisi lain, pemulihan ekonomi global memberikan katalis positif bagi meningkatnya permintaan terhadap komoditas dunia.
Sebagai informasi, investor asing pada hari ini mencatatkan net sell atau penjualan bersih dengan total nilai Rp135,99 miliar. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjadi yang paling banyak diobral investor asing, yakni senilai Rp209,3 miliar.