BMKG Minta Warga Terdampak Gempa Cianjur Waspada Potensi Longsor
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta kepada masyarakat terdampak masyarakat yang terdampak gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mewaspadai potensi bencana lanjutan seperti longsor hingga banjir bandang.
"Perlu diingatkan kepada masyarakat mengingat saat ini intensitas hujan meningkat, jadi perlu juga diwaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip ANTARA, Senin, 21 November.
Dia mengemukakan, pascagempa dapat membuat lereng-lereng menjadi rapuh, hujan dengan intensitas yang tinggi dikhawatirkan membuat material-material yang ada di lereng terlepas yang dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang.
"Material yang ada di lereng yang terguncang gempa ini dapat tersapu oleh air hujan dan dapat memberikan dampak ikutan berupa longsor ataupun banjir bandang," paparnya.
BMKG mengimbau agar masyarakat untuk tidak mendekati lereng maupun bantaran sungai.
Baca juga:
- Berita Terkini Gempa Cianjur: 56 Orang Meninggal, 700 Luka-luka, Masih Ada Warga Terperangkap Bangunan
- Jokowi Minta Capres Harus Jaga Suasana Politik Adem
- Eks Kasat Reskrim Jaksel Sebut Ada 10 Tembakan Mengarah ke Brigadir J Saat Pembunuhan
- Bersama Ganjar, Jokowi Blusukan Cek Harga Barang di Pasar Colomadu Karanganyar
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan wilayah Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakarta, Bandung secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks
"Disebut seismik aktif karena hasil monitor BMKG di daerah itu sering terjadi gempa dengan berbagai variasi dan kedalaman," ujarnya.
Terkait kompleksitas, lanjut dia, daerah itu merupakan daerah jalur gempa aktif seperti keberadaan sesar Cimandiri, Padalarang, Lembang, Cirata, dan masih banyak lagi sesar-sesar minor yang berada di wilayah tersebut sehingga menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan gempa secara permanen.