Satgas IKN Berharap Studi Kelayakan “Immersed Tunnel” Selesai di 2023
JAKARTA - Satgas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap studi kelayakan atau feasibility study untuk immersed tunnel dapat dirampungkan pada tahun depan.
Ketua Bidang Transportasi Satgas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Atyanto Busono mengatakan, saat ini studi kelayakan tersebut sedang dalam proses penyusunan.
"Tahun ini atau tahun depan diharapkan dapat selesai untuk studi kelayakannya," ujar Atyanto dilansir ANTARA, Kamis, 17 November.
Nantinya setelah studi kelayakan immersed tunnel dirampungkan, kemudian akan dirumuskan menjadi perencanaan teknis terinci atau Detail Engineering Design (DED) lalu akan dilakukan pembangunan.
Sebelumnya, Satgas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN akan menyiapkan terowongan dengan mengadopsi teknologi immersed tunnel yang akan menyeberangi Teluk Balikpapan di IKN Nusantara.
Pembangunan immersed tunnel sesuai dengan konsep forest city yang diusung oleh IKN Nusantara. Kementerian PUPR saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk mendapatkan rute alternatif terbaik bagi immersed tunnel.
BACA JUGA:
Pemerintah ingin melindungi bekantan, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan. Untuk itu Kementerian PUPR tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan mencoba untuk membangun immersed tunnel seperti di Geoje, Busan, Korea Selatan.
Contoh penerapan teknologi immersed tunnel ini sudah diimplementasikan di banyak negara seperti terowongan Fehmarn di Eropa dan Geoje, Busan di Korea Selatan.
Teknologi immersed tunnel merupakan metode yang umumnya digunakan untuk menggantikan jembatan yang melalui wilayah perairan yang lebar.