Gelar Konvensi Internasional, SKK Migas Harap Bisa Dongkrak Kinerja Hulu Migas
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) akan kembali menggelar konvensi “3nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022” (IOG 2022).
Konvensi internasional ini digelar dari tanggal 23 hingga 25 November 2022 secara online dan offline di Bali.
Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, adanya konvensi internasional ini diharapkan dapat meningkakan kinerja sektor hulu migas.
“Kami berharap dengan adanya Konvensi IOG 2022 ini, para pemnagku kepentingan di industri migas dapat duduk bersama dan mencari solusi untuk meningkatkan iklim investasi migas ke depan, terutama jelang Indonesia Emas 2045,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 15 November.
Menurut dia, saat ini Indonesia memiliki target lifting minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari (BPH) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.
Untuk mengejar target lifting migas tersebut, dibutuhkan upaya kuat meningkatkan iklim investasi migas di Indonesia.
“Setidaknya perlu investasi hulu migas hingga 160 miliar dolar AS dalam kurun waktu 10 tahun mendatang hingga 2030,” lanjutnya.
Fatar mengatakan, konvensi migas terbesar Indonesia tersebut akan fokus pada upaya meningkatkan iklim investasi migas dengan memperkuat kolaborasi sambil terus beradaptasi dengan transisi energi.
Menurut dia, peran industri migas semakin signifikan seiring komitmen Indonesia terhadap target net-zero emisi.
Fatar berharap, sektor migas dapat meningkatkan produksi dan mengurangi emisi secara bersamaan selama masa transisi, sehingga pertumbuhan ekonomi negara tetap positif.
Bahkan, lanjutnya, proses menuju net zero emission sudah mulai diterapkan oleh pelaku industri migas seperti lapangan Ubadari dan Lapangan Vorwata yang dikelola oleh BP.
Tak hanya itu, potensi Indonesia masih menjanjikan bagi para investor.
Meski demikian, para pelaku usaha kembali menekankan beberapa isu klasik yang selama ini menjadi perhatian.
Isu-isu tersebut antara lain perbaikan dalam hal fiskal, kepastian hukum, kualitas data, dan ketersediaan infrastruktur.
Chairman Organizing Committee IOG 2022, Mohammad Kemal menyebutkan ada tiga bagian besar konsep yang akan dibawakan dalam acara IOG 2022, yaitu Economic Recovery, Energy Security, dan Energy Transition.
Baca juga:
Hal ini linear dengan program-program pemerintah Indonesia dan target Indonesia yang lebih berkelanjutan.
Konsep tersebut merupakan kesinambungan dari dua acara IOG sebelumnya.
Adapun target peserta tahun ini yakni sebesar 10.000 orang online dan 1.000 offline dengan jumlah pembicara mencapai lebih dari 120.
“Harapannya, di sisa tahun 2022 industri hulu migas sudah menyelesaikan hal-hal yang harus diperbaiki dan menyiapkan peluang 2023 untuk dapat dijalankan lebih baik,” pungkas Kemal.