TNI AU Siagakan Pesawat untuk Jemput WNI di Wuhan
JAKARTA - TNI Angkatan Udara telah menyiapkan dua pesawat berjenis Boeing 737 dan satu pesawat berjenis C130 Hercules bila dibutuhkan untuk mengevakuasi warga Indonesia yang tinggal di Wuhan China. Selain itu TNI juga akan mengirimkan bantuan alat medis berupa masker bagi warga Indonesia yang ada di China setelah adanya penyebaran virus corona.
"Hasil rapat kemarin, dua hari yang lalu kita rapat dengan Kementerian Polhukam dan Kemenkes, Kemenlu kita sudah siapkan pesawat Boeing 737 dan 1 C130 Hercules. Kita juga siapkan personel dari batalion kesehatan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto kepada wartawan, Rabu, 29 Januari.
Hanya saja belum diketahui kapan evakuasi tersebut dilakukan. Mengingat, saat ini diplomasi masih dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri terhadap Pemerintah China.
"Kita masih stand by, TNI AU yang jelas siap, kapanpun diberangkatkan siap," tegas dia.
Sementara untuk jumlah petugas kesehatan yang akan ikut dalam penerbangan itu, Fajar mengatakan, saat ini Kementerian Kesehatan tengah melakukan penyortiran. Yang pasti, untuk mencegah penularan virus tersebut, para petugas yang berangkat menjemput WNI di Wuhan akan disiapkan berbagai peralatan seperti masker dan alat pencegahan lainnya.
Selain itu, setelah penjemputan dilakukan, seluruh penumpang pesawat akan proses karantina terlebih dahulu di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta selama 28 hari sesuai standar prosedur.
"Jadi tidak langsung turun langsung bebas. Dikarantina dulu, yang kita siapkan itu, briefingnya demikian," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah menjamin 243 warga negara Indonesia (WNI) yang dikarantina di Provinsi Hubei masih aman dari penyebaran penyakit virus corona.
Menteri Kesehatan Terawan menjelaskan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di China berupaya menjamin ketersediaan logistik sebagai kebutuhan sehari-hari dan menjaga intensitas berkomunikasi dengan WNI yang tersebar di 17 kota, di provinsi tersebut.
"Sahabat-sahabat kita yang masih terkurung di provinsi Hubei sampai saat ini pun kondisinya sehat, padahal dia ada di sentral penularan pertama pusat wabah," kata Tewawan di Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Januari.
Untuk menjaga para WNI dari penyakit akibat corona virus, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan pihaknya akan mengirimkan sebanyak 10 ribu masker jenis N95 ke China untuk melindungi 243 warga negara Indonesia (WNI) di Provinsi Hubei dari serangan virus corona.
Masker N95 didesain untuk mencegah 95 persen partikel baik besar maupun kecil yang mengandung virus di udara. Umumnya, masker N95 ini digunakan oleh orang yang bekerja atau meneliti di sekitar zat berbahaya atau saat menangani asap akibat kebakaran hutan.
"Hari ini setengahnya akan dikirim. Dari 10 ribu, 5 ribu akan dikirim," kata Doni.
Doni menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk memastikan masker itu diterima oleh para WNI yang sedang berada di China.