Hadapi Pemilu 2024, Wagub Jateng Wanti-wanti Politik Identitas dan Radikalisme
JATENG - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan adanya ajakan praktik politik identitas yang berpotensi mengancam keutuhan NKRI.
"Dan perlu diantisipasi juga tidak perlu ke politik identitas. Identitas itu iya ada, namun tidak perlu sampai ke dalam, (contohnya) kalau tidak sama dengan kita tidak boleh kita dukung dan seterusnya. Tidak boleh ada lagi," kata Wagub saat menghadiri Haul Akbar Pahlawan Nasional Kiai Haji Ahmad Rifai di Pendapa Kabupaten Kendal, Jateng, dikutip dari Antara, Minggu 6 November.
Menurut dia, yang perlu dipertahankan saat ini adalah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Jangan sampai keharmonisan masyarakat dinodai dengan oknum-oknum yang menggunakan politik praktis," ujarnya.
Baca juga:
- Progres Bendungan Sepaku Semoi yang Bakal Alirkan Air Bersih ke IKN Nunsantara Tinggal 25 Persen
- Sebut Laporan Keuangan Formula E Diaudit Kantor Akuntan Publik Bukan BPK, Japro: Selesai Akhir 2022
- Komisi I DPR Sesalkan Ada TV Swasta 'Bandel' Tak Taat Migrasi Analog ke Digital
- Lagi-lagi, Sipil Tewas Diserang OTK di Wilayah Tambang Pegunungan Bintang Papua
Selain politik identitas, Wagub juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terhasut dengan paham radikal menjelang Pemilu 2024.
Ia menyebut, saat perjuangan merebut kemerdekaan Republik Indonesia banyak tokoh agama dan santri yang turut berkorban sehingga sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila ini sudah keputusan final para pendiri bangsa dan tokoh-tokoh agama.
"Ini harus benar-benar kita serukan bahwa sistem pemerintahan negara Indonesia sudah final, tidak boleh lagi ada yang membahas apakah Pancasila itu Islami atau tidak karena itu adalah kesepakatan para ulama, termasuk Kiai Ahmad Rifai juga ikut andil memperjuangkan itu," tandasnya.