Perjalanan Karier Legenda Bulu Tangkis Indonesia Justian Suhandinata, Ini Daftar Prestasinya yang Mendunia

JAKARTA - Kabar duka datang dari dunia bulu tangkis tanah air. Legenda bulu tangkis Indonesia, Justian Suhandinata, meninggal dunia usai menjalani perawatan di Bangkok, Thailand.

Justian meninggal pada usia 75 tahun. Sang legenda tutup usia di Rumah Sakit Bumrungrad, Bangkok, Thailand, Jumat, 4 November pukul 21.25 WIB, akibat stroke.

Justian merupakan tokoh bulu tangkis nasional dan internasional. Dia pernah menjabat Vice President BWF (1993-1995) hingga Dewan Penasihat PP PBSI.

Selama berkecimpung di dunia bulu tangkis, banyak prestasi yang telah diberikannya untuk Indonesia. Salah satunya mempersembahkan medali emas Olimpiade Atlanta 1996 lewat Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky.

Tak sampai di situ, pria 75 tahun ini pun mampu membuat Indonesia meraih 10 gelar juara dunia, 9 juara All England, serta 10 medali emas Asian Games.

Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Justian pun sempat membawa Jonathan Christie meraih gelar di Jakarta pada 2018.

Atas dedikasinya untuk bulu tangkis Indonesia di kancah internasional, Justian pun memperoleh gelar kehormatan sebagai satu-satunya orang Indonesia yang mendapatkan penghargaan Honorary Life Vice President dari BWF.

Penghargaan ini diserahkan kepada Justian dalam forum AGM BWF pada 20 Mei 2017 di Gold Coast, Australia.

Kiprah Justian di bulu tangkis memang panjang. Mulai dari pemain nasional dengan masuk tim bayangan Piala Thomas 1967.

Walaupun giat menekuni bulu tangkis, bakat Justian memang lebih menonjol di bidang organisasi. Dia diketahui pernah menjabat sebagai sektetaris PB Tangkas, Ketua Bidang Pembinaan PBSI Jakarta Selatan, lalu menjadi Ketua Umum PBSI Jakarta Selatan.

Sang legenda juga pernah menjadi anggota Komisi Teknik PBSI DKI Jakarta dan Ketua Pengprov PBSI DKI Jakart.

Langkahnya makin maju dengan menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi PP PBSI dan Wakil Ketua Umum PP PBSI, Sekretaris Dewan Pengawas PP PBSI, sampai menjadi Vice President BWF 1993-1995.

Jabatan organisasi terakhirnya adalah Council Member BWF dan juga Dewan Penasihat PP PBSI 2020-2024. Tak hanya di kancah internasional, Justian pun dikenal atas prestasi bulu tangkisnya di Indonesia.

Pada 2008, ia sukses membawa nama Suhandinata Cup untuk diperebutkan sebagai trofi kejuaraan bulu tangkis beregu campuran junior atau BWF World Junior Mixed Team Championship.

Suhandinata merupakan ayah Justian, yang mana bersama tokoh Sudirman berhasil mempersatukan organisasi bulu tangkis yang sempat terpecah menjadi organisasi BWF di Tokyo 1981.

Justian juga merupakan sosok yang menginisiasi digelarnya Kejuaraan Dunia bulu tangkis Junior Perseorangan yang sekarang dikenal dengan BWF. Ajang itu pun menjadi gelaran bulu tangkis dunia sejak 1992 hingga kini.