Pencuri Spion Toyota Fortuner Babak Belur Dihajar Massa di Kebon Jeruk
JAKARTA - Polsek Kebon Jeruk menangkap dua pelaku pencurian spesialis spion mobil mewah yang telah beraksi di sejumlah wilayah Jakarta.
Kapolsek Kebon Jeruk Kompol H Slamet Riyadi mengatakan, kedua pelaku berinisial YS dan JAS. Keduanya beraksi dengan mencongkel spion mobil di Jalan Alteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kejadian bermula pada hari Jumat, 28 Oktober, pelaku YS dan AJS berangkat dari Pasar Senen menuju Pondok Indah dengan menggunakan Transjakarta.
Setibanya di Jalan Alteri Kelapa Dua, YS melihat situasi jalanan macet. Kemudian YS dan AJS turun dari mobil Transjakarta melalui halte Kelapa Dua. Niat kedua pelaku untuk mencari spion mobil dan memanfaatkan situasi macet.
"Pelaku ini beraksi mengincar target sasaran mobil mewah yang sedang terjebak macet," kata Kompol Slamet saat dikonfirmasi, Selasa, 1 November.
Pelaku YS melihat mobil korban Toyota Fortuner yang dikemudikan oleh I Wayan sedang terjebak macet. YS, langsung mendekati mobil tersebut dan mematahkan spion yang sedang terpasang di mobil tersebut sebelah kiri. Sementara AJS membantu YS.
Setelah berhasil, YS memasukan spion mobil ke dalam tas yang telah disiapkan. Usai mendapatkan barang hasil curian tersebut, pelaku mencoba melarikan diri.
Baca juga:
- Ditangkap di Cibinong, Kalapas Cipinang Pastikan Bokir Tidak Mengalami Kekerasan Fisik
- Keberadaan Napi Lapas Cipinang yang Kabur Diketahui Pertama Kali oleh Anggota Binmas Polsek Cibinong
- Napi yang Kabur dari Lapas Cipinang Sudah 3 Tahun Jalani Hukuman di Kamar 218 Blok Saharjo
- Usai Salat Magrib Napi Narkoba Kabur dari Lapas Cipinang
Sementara korban turun dari mobil dan meneriaki pelaku sambil mengejar. Walhasil, kedua pelaku berhasil dikepung dan ditangkap warga.
Kedua pelaku, YS dan AJS dibawa ke Polsek Kebon Jeruk.
"Pelaku pernah beraksi di kawasan Warakas dan Jalan Mambo, Jakarta Utara. Pelaku menjual barang hasil curian di kawasan Asem Reges, Jakarta Barat seharga Rp 300 ribu," ujarnya.
Guna mempertanggung jawabkan atas perbuatannya, kedua pelaku dikenakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.