China Lengkapi Tiangong dengan Meluncurkan Modul Mengtian untuk Eksperimen Gravitasi Nol

JAKARTA - China kembali meluncurkan modul ketiga untuk Stasiun Luar Angkasa Tiangong, Mengtian yang telah dirancang untuk memungkinkan para ilmuwan melakukan eksperimen dalam gravitasi nol.

Peluncuran Modul Kabin Laboratorium Mengtian, yang berarti Memimpikan Surga, mengikuti keberhasilan penambahan modul Wentian ke stasiun Tiangong China pada 24 Juli.

Seperti Wentian dan modul inti Tianhe yang diluncurkan pada April 2021, Mengtian diluncurkan di belakang roket pembawa Chang Zheng 5B Y4 atau juga dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Long March 5B, dari pangkalan ruang angkasa Wenchang di provinsi pulau tropis Hainan.

Dengan panjang 17,9 meter, dan diameter 4,2 meter, Mengtian mampu menyediakan ruang untuk eksperimen sains di gravitasi nol, airlock untuk paparan ruang hampa udara, dan lengan robot kecil untuk mendukung muatan ekstravehicular.

Mengtian dibagi menjadi tiga kompartemen. Kompartemen kerja kru adalah bagian bertekanan yang berisi rak penyimpanan untuk instrumen sains, serta menampung antarmuka docking yang akan menghubungkan Mengtian dengan modul inti Tianhe.

Kemudian, ada kompartemen kerja berisi berbagai instrumen, ruang sains, rak fisika fluida untuk mempelajari perilaku fluida dalam gravitasi nol, rak percobaan atom ultradingin, stasiun kerja pemeliharaan serta kerusakan dan lainnya.

Eksperimen atom ultradingin bertujuan untuk mencapai suhu 10 picokelvin, yang akan memecahkan rekor suhu terendah yang pernah dicapai oleh umat manusia, dan melampaui eksperimen serupa yang telah dilakukan NASA di Cold Atom Lab di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Melansir Space, Selasa, 1 November, berlabuhnya Mengtian dengan Tiangong menandai berakhirnya fase perakitan stasiun luar angkasa dan dimulainya operasi penuh. Di mana, Tiangong sekarang terdiri dari modul Tianhe, Mengtian dan Wentian.

Tiangong sendiri berbentuk T akan menampung tiga astronot selama enam bulan sekaligus, atau enam anggota awak untuk waktu yang singkat selama serah terima awak. Stasiun itu diperkirakan akan tetap beroperasi setidaknya selama satu dekade dan merupakan tonggak bagi ambisi luar angkasa China.

Desember mendatang, China berencana untuk meluncurkan Xuntian, sebuah teleskop luar angkasa yang akan mengorbit bersama Tiangong dalam fase orbit yang sedikit berbeda untuk memungkinkan docking berkala dengan stasiun tersebut.