Cara Mempraktikkan Gaya Hidup Slow Living untuk Mencegah Kelelahan dan Stres
YOGYAKARTA - Pola hidup yang konstan dan serba cepat membuat banyak orang merasa bosan, stres, dan stagnan. Pada usia muda, mungkin Anda terdorong untuk mengejar yang serba cepat. Tetapi kian hari, butuh merasakan kesegaran. Salah satu cara yang marak dan banyak orang melakukannya adalah gaya hidup slow living. Apa itu gaya hidup slow living?
Menurut Jenelle Kim, DACM., L.A.c., seorang dokter pengobatan Tiongkok, ahli herba, dan penulis Myung Sung: The Korean Art of Living Meditation, slow living adalah pendekatan sadar untuk hidup dah melibatkan hidup lebih lambat sehingga menghargai setiap momen serta memprioritaskan apa yang penting dalam hidup.
Seorang mentor spiritual dan praktisi pernapasan, Alyse Bacine dilansir Byrdie, Senin, 31 Oktober, mengatakan bahwa slow living mendorong kita untuk melangkah ke cara berpikir yang baru dan memungkinkan untuk menerima serta mengalami semua aspek yang ditawarkan kehidupan.
Kim menambahkan, bahwa komponen penting dari slow living adalah menghilangkan stres dalam hidup Anda. Ini pada akhirnya tidak hanya bermanfaat pada segi mental, tetapi juga fisik. Anda bisa mendapatkan tidur lebih baik, meningkatkan pencernaan, meningkatkan suasana hati, mengurangi ketegangan otot, dan menurunkan tekanan darah.
Slow living juga bermanfaat bagi kesejahteraan spiritual. Seperti yang dikatakan Bacine, bahwa hidup sederhana dan memilih untuk memberikan perhatian pada setiap momen membantu Anda dekat dengan diri dan tujuan. Setelah mengimplementasikan gaya hidup slow living, orang cenderung merasakan syukur dan penghargaan menyeluruh atas hidup. Lantas bagaimana cara mempraktikkan gaya hidup slow living untuk mendapatkan manfaatnya?
Hidup lambat atau slow living bukan berarti Anda tidak bekerja atau menyelesaikan sesuatu. Sebaliknya, Anda tidak terburu-buru dalam melakukan sesuatu, punya waktu luang, dan menghargai setiap momen. Kim merekomendasikan untuk memasukkan lebih banyak momen dengan perhatian penuh. Misalnya dalam rutinitas sehari-hari, ketika bergerak, meditasi, atau menyelesaikan tugas lainnya.
“Meluangkan waktu untuk berjalan-jalan atau melakukan peregangan sepanjang hari Anda adalah salah sat cara terbaik untuk mengatur ulang pikiran Anda dan memulihkan pola pikir yang tenang dan santai,” tambah Kim.
Makan secara sadar atau mindful juga komponen dalam slow living. Alih-alih menghargai makanan cepat saji dan comfort food, pilihlah makanan utuh, sehat, bergizi yang baik untuk Anda dan lingkungan. Misalnya, pilih bahan makanan Anda dari petani lokal atau pasar terdekat. Bisa juga mengonsumsi makanan organik yang ditanam di dekat rumah.
Selain bagaimana mengatur pola makan dan kecepatan hidup, memilih pakaian pun juga masuk dalam komponen slow living. Lebih baik membeli barang berkualitas tinggi dan berkelanjutan daripada terus-menerus mengganti barang dengan kualitas lebih rendah.
Baca juga:
Cara mempraktikkan slow living selanjutnya, cobalah untuk menginventarisir bagaimana Anda menghabiskan waktu dan energi. Saran Bacine, buatlah daftar hal-hal yang Anda lakukan setiap hari. Kemudian dari daftar tersebut, tanyakan mana yang berkontribusi pada kesejahteraan Anda. jika tidak, Anda bisa menghapus aktivitas tersebut dan mengalokasikan waktu serta energi pada yang lebih prioritas.
Mulai dari mengatur secepat apa Anda bergerak, pola makan sehat dan makan dengan mindful, hingga menginventarisir prioritas, adalah cara mempraktikkan gaya hidup slow living. Ingin mencobanya? Anda bisa memulai dari hal yang paling sederhana.