Penerbitan Larangan Bepergian Hanya untuk Tujuan Wuhan

JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peringatan dan larangan bagi masyarakat yang akan mengunjungi Provinsi Hubei khususnya Kota Wuhan. Wilayah ini diketahui sebagai tempat awal virus corona merebak hingga menewaskan 107 orang.

"Betul (pemerintah menerapkan) travel warning atau ban ke Provinsi Hubei termasuk Ibu Kotanya, Wuhan," kata Teuku Faizasyah kepada VOI lewat pesan singkat, Selasa, 28 Januari.

Menurut Teuku, pelarangan berpergian ke Provinsi Hubei akan terus dilakukan. Larangan bakal diberlakukan hingga ada pemberitahuan lanjutan dari Pemerintah China yang menyatakan isolasi terhadap wilayah tersebut telah berhenti dan aman untuk dikunjungi.

Sedangkan untuk di wilayah lain, Indonesia belum melakukan pelarangan namun hanya menerbitkan travel advisor agar mereka yang mau berkunjung ke China tetap waspada dan berhati-hati.

"Mereka yang merencanakan bepergian agar meningkatkan kehati-hatian dan memonitor perkembangan kondisi di tempat yg akan dituju, antara lain melalui aplikasi safe travel," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Teuku kemudian menjelaskan alasan pelarangan hanya dilakukan terhadap Provinsi Hubei bukan China secara keseluruhan. Menurutnya, provinsi ini merupakan tempat persebaran virus dan diisolasi.

Sementara, wilayah lain di negara tersebut belum masuk ke tahap isolasi walaupun sudah ada penyebaran virus corona.

"Itu sebabnya mekanisme safe travel terus di-upadate menyesuaikan perkembangan yang dinamis di lapangan," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Korban tewas akibat wabah virus corona (2019-nCoV/Flu Wuhan) di China melonjak drastis menjadi 107 orang.

Data yang dihimpun dari situs gisanddata.maps.arcgis.com menunjukkan sebaran virus corona per hari ini, Selasa, 28 Januari pukul 15.53 WIB telah menyentuh 19 negara.

Rinciannya, China dengan temuan 4.409 kasus, Hong Kong dan Thailand dengan delapan kasus, Macau enam kasus, Australia, AS, Taiwan, dan Singapura dengan lima kasus.

Selain itu, virus ini sudah menyebar ke wilayah Jepang, Malaysia, Korea Selatan sama-sama dengan catatan empat temuan kasus, Prancis tiga kasus, dan Vietnam dengan dua kasus. Catatan kasus lebih sedikit terjadi di Kamboja, Kanada, Jerman, Pantai Gading, Nepal, dan Sri Lanka yang sama-sama mencatatkan satu kasus.