PSSI Bakal Percepat Kongres Luar Biasa
JAKARTA — Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan memastikan kongres luar biasa (KLB) federasi yang dipimpinnya akan digelar secepatnya.
Ini disampaikan setelah PSSI menggelar rapat darurat komite eksekutif (Exco) dari pukul 19.00 sampai 22.45 WIB di GBK Arena, Jumat malam WIB. Rapat itu dihadiri oleh 12 anggota komite eksekutif.
"Rapat memutuskan untuk kongres biasa pemilihan melalui mekanisme kongres luar biasa sesuai tahapan aturan organisasi," demikian kata sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu dalam saluran YouTube fededasi.
Perihal KLB ini termaktub dalam Pasal 34 Ayat 2 Statuta PSSI. Bunyi pasal ini menyebut KLB akan terlaksana apabila sekurangnya dua per tiga dari delegasi (voters) mewakili PSSI mengajukan permintaan secara tertulis.
Permintaan ini sebelumnya sudah dilakukan oleh klub Persis Solo dan Persebaya Surabaya. Kedua klub telah mengirim surat ke PSSI pada 25 Oktober lalu untuk mendesak digelarnya KLB demi kebaikan sepak bola nasional.
Exco PSSI pun akan memulai tahapan verifikasi sebelum melaksanakan kongres luar biasa dalam jangka waktu selambatnya tiga bulan setelah proses verifikasi selesai. Namun, KLB akan dipercepat dengan memperhatikan surat dari Persis dan Persebaya.
Baca juga:
- Ricuh Suporter di Kanjuruhan Malang, 13 Kendaraan Polisi Dibakar dan Dirusak, Begini Kronologinya
- Rehan/Lisa Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia di Semifinal French Open 2022
- 3 Gelandang Serang Terbaik dengan Nilai Transfer Paling Mahal
- Profil Nandita Ayu Salsabila, Srikandi Voli Indonesia dengan Segudang Prestasi
"Dikarenakan Exco PSSI tidak ingin terjadi perpecahan di antara anggotanya. Exco adalah mandataris yang dipilih oleh delegasi yang mewakili anggota PSSI," ujar Iriawan.
Untuk memulai tahapan kongres, PSSI akan mengirim surat ke FIFA terlebih dahulu. Surat itu akan mengurai usulan kongres dan akan dirilis ke media pada 31 Oktober mendatang.
KLB ini diadakan sebagai respon atas tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu yang menawaskan 135 korban jiwa. Kejadian itu banyak pihak mendesak agar perlu adanya transformasi besar-besar di sepak bola tanah air.