Hadapi Tantangan Ekonomi, Masyarakat Diminta Bijak Kelola Keuangan dengan Berinvestasi
JAKARTA - Indonesia tengah dihadapkan pada tantangan ekonomi yakni inflasi global dan ancaman krisis pangan serta energi karena konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Handayani mengatakan, masyarakat perlu melakukan financial check up, di mana alokasi dana darurat kian diperhatikan.
Menurutnya, instrumen likuid seperti tabungan yang dapat menjadi dana darurat untuk 6-12 bulan, kini perlu diperpanjang 12-24 bulan ke depan.
Dengan memperpanjang dana darurat, masyarakat pun dapat memilih instrumen term deposit atau surat berharga negara.
“Karena itu (SBN) dijamin 100 persen yang bisa ada windows-nya di mana kita bisa menjual di secondary market dan itu likuid. Maka kita juga membahas mengenai ORI022,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 21 Oktober.
Menurut Handayani, berinvestasi pada instrumen ORI bisa dimulai dari nominal Rp1 juta.
Masyarakat dapat mengalokasikan dana darurat untuk membeli Surat Berharga Negara yang tenornya memang dikategorikan menengah.
"Sebagai instrumen keuangan yang dijamin Pemerintah seperti ORI 022, menjadi alternatif pilihan investasi yang dapat diandalkan," lanjutnya.
Handayani mengimbau, agar masyarakat bijak sehingga tidak terburu-buru untuk memilih instrumen investasi yang bersifat high risk high return yang tidak dijamin oleh negara karena memiliki risiko yang relatif tinggi.
“Maka pengelolaan keuangan menjadi penting, termasuk pemahaman tentang alokasinya. Saya sampaikan bahwa mengelola aset itu tidak perlu jadi kaya raya dulu, jadi yang perlu kita lakukan adalah memastikan ketika kita memiliki penghasilan dari gaji, disiplin melakukan alokasi,” terang Handayani.
Setelah rutin melakukan financial check up dan dana darurat sudah mencukupi, menurutnya selanjutnya harus ditindaklanjuti dengan alokasi untuk perencanaan yang lebih panjang lagi. Untuk nasabah BRI, bahkan perseroan sudah memiliki instrumen yang mumpuni.
“BRI memiliki super Apps BRImo yang memungkinkan kita membuat keputusan untuk mengubah pola perencanaan keuangan. Mengalihkannya dari instrument satu ke instrument keuangan lainnya, misalnya dari tabungan ke instrumen lain, atau sebaliknya. Maka itu bisa dilakukan kapan saja melalui aplikasi Super Apps BRImo. Jadi dengan adanya BRImo ini semuanya menjadi lebih gampang,” imbuhnya.
Baca juga:
- APBN hingga September Masih Surplus Rp60,9 Triliun, Sri Mulyani: Bekal Kita Hadapi Gejolak Dunia
- Dorong UMKM Naik Kelas, Menteri BUMN: Tak Hanya Bantu Pertumbuhan Ekonomi, Tapi Juga Bisa Mengikis Kesenjangan
- Mobil Bekas Masih Banjir Peminat, Autopedia (ASLC) Catat Penjualan Rp308 Miliar di Kuartal III 2022
Sementara itu, Kepala Sub-Direktorat Pengembangan dan Pendalaman Pasar Surat Utang Negara, Direktorat Surat Utang Negara, Kementerian Keuangan RI Chandra A. S. Wibowo mengungkapkan bahwa berinvestasi harus legal dan logis.
"Oleh karena itu pemerintah menerbitkan salah satu instrumen investasi bagi masyarakat yaitu SBN Retail yang salah satunya adalah ORI022," ujar Chandra.
Asal tahu saja, ORI022 memiliki karakteristik dijamin oleh pemerintah dan pembayaran kupon maupun pokoknya dijamin Undang-Undang Surat Utang Negara dan risiko gagal bayar sangat kecil. Karakteristik berikutnya dari ORI022 memiliki rate yang menguntungkan, dan kompetitif dibandingkan dengan instrumen investasi sejenis. Selain itu, ORI022 bagi masyarakat Indonesia karena mudah diakses.
“Ternyata dari penjualan SBN Retail sejauh ini komposisi investor generasi milenial cukup mendominasi sebesar 40 persen. Kami berharap tren ini terus berlanjut sehingga Indonesia bisa meraih kemandirian pembiayaan dalam pembangunan,” ujar Chandra.