Jangkau 4.000 UMKM, P2P Lending Akseleran Telah Salurkan Pinjaman Rp6 Triliun
JAKARTA - Group Fintech P2P Lending Akseleran berhasil mencetak rekor baru dengan menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp350 miliar. Pencapaian ini tumbuh hingga 82 persen dibandingkan realisasi yang sama pada tahun 2021.
Dengan catatan itui, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha hampir sebesar Rp6 triliun secara kumulatif kepada sekitar 4.000 UMKM di Indonesia.
Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan mengatakan, performa Akseleran untuk mendukung pertumbuhan bisnis UMKM selama lima tahun terakhir terus memperlihatkan tren positif. Terutama disertai oleh kualitas total kumulatif kredit macet (NPL) yang masih terjaga rendah di angka 0,04 persen dari total penyaluran pinjaman hingga pertengahan Oktober 2022 atau lebih baik dibandingkan realisasi di semester pertama 2022 yang berada di angka 0,06 persen.
“Saya ingat, bulan pertama Akseleran beroperasi di Oktober 2017, kita menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp2 miliar. Namun, sekarang di bulan September 2022, Group Akseleran sudah on track dengan menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp350 miliar per bulan. Tentu ini pertumbuhan yang sangat luar biasa dan kami masih terus mengejar untuk dapat menembus penyaluran pinjaman usaha hingga sebesar Rp3,2 triliun di tahun ini,” ujar Ivan dalam keterangannya, Jumat 21 Oktober.
Menurut Ivan, pencapaian pada September 2022 telah mendongkrak pertumbuhan Akseleran di sepanjang kuartal ketiga sebesar 40 persen dibandingkan kuartal ketiga tahun 2021. Pertumbuhan tersebut, kata Ivan, setara dengan realisasi yang dicapai oleh Akseleran selama tiga bulan terakhir dari periode Juli hingga September 2022 sebesar Rp850 miliar atau berhasil mencatat rata-rata bulanan di kisaran Rp280 miliar sampai Rp290 miliar.
“Kami tidak hanya fokus untuk menumbuhkan bisnis UMKM di Pulau Jawa tetapi akan terus memperluas penyaluran pinjaman usaha di luar Pulau Jawa yang hingga saat ini wilayah-wilayah dengan kontribusi terbesar ada di Kalimantan Timur, Riau, Sumatra Selatan, Sulawesi Tenggara, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung,” jelas Ivan.
Baca juga:
- Astra Financial Bukukan Transaksi Rp2,012 Triliun di GIIAS 2022
- Capai Target Rasio Kewirausahaan 3,95 Persen pada 2024, KemenkopUKM Perluas Akses Pembiayaan Alternatif: Ada KUR, P2P Lending, hingga Modal Ventura
- Tingkatkan Penyaluran Kredit dan Fee Based Income, Bank DKI Gandeng Empat P2P Lending
- Contoh Investasi Jangka Pendek yang Aman dan Mudah, Capai Financial Freedom di Usia Muda
Ivan pun berharap, di tahun mendatang kontribusi penyaluran pinjaman usaha dari luar Pulau Jawa bisa lebih dari 10 persen dari total penyaluran pinjaman kumulatif Akseleran dengan sektor-sektor usaha terbesar yang sudah memperoleh pendanaan melalui Akseleran, antara lain dari Engineering/Construction, Coal & Related Energy, Construction Supplies, Business & Consumer Services, dan Oil & Gas
Selain itu, Ivan mengungkapkan, hingga pertengahan Oktober tahun ini total penyaluran pinjaman usaha Akseleran sudah mencapai sekitar Rp2,2 triliun atau mengalami kenaikan hingga 65 persen dibandingkan realisasi yang sama di tahun 2021.
“Dengan adanya proteksi asuransi kredit yang melindungi 99 persen pokok pinjaman tertunggak di hampir semua kampanye pinjaman Akseleran telah memberikan rasa nyaman kepada para pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) dan institutional lender untuk terus memberikan pendanaan kepada para pelaku usaha yang membutuhkan modal kerja di aplikasi P2P Lending Akseleran,” tambah Ivan.