Tim Medis Indonesia Temukan 149 Kasus Korban Banjir Pakistan Terpapar ISPA
JAKARTA - Tim Medis Indonesia menemukan banyak warga korban banjir Pakistan menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dari jumlah kunjungan di wilayah Tando Jan Mohammad, Sub distrik Digri, Distrik Mirpur Khas, Provinsi Sindh.
Tim Bantuan Kemanusiaan Indonesia menyebutkan, jumlah warga yang tercatat mendapatkan pelayanan kesehatan hingga Selasa kemarin berjumlah 470 orang, dan penyakit tertinggi yang teridentifikasi yaitu ISPA dengan 149 kasus atau 31,7 persen.
Ketua Tim Bantuan Kemanusiaan Indonesia Yusrizal menyebut kondisi warga di pos pengungsian sangat berpengaruh terhadap banyaknya warga terkena ISPA.
"Tim Medis Indonesia melakukan surveilans mengenai banyaknya kasus penyakit ini di pos pengungsian tersebut," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Antara, Rabu, 19 Oktober.
Yusrizal mengatakan data kunjungan pasien sejak hari pertama, 11 hingga 17 Oktober 2022, penyakit ISPA tertinggi dibandingkan jenis penyakit lainnya. Total kasus pada periode 11 hingga 17 Oktober ini berjumlah 670 atau 23.38 persen. Dari jumlah tersebut, sebanyak 175 kasus ISPA yang menyasar kategori pasien balita.
Sementara itu, tim medis Indonesia hanya memberikan pelayanan kesehatan di pos pengungsian di wilayah Sub distrik Digri. Timnya mencatat sejumlah penyakit lain yang diderita warga korban banjir ini.
“Kasus lain yang ditemui yaitu febris 105 kasus, penyakit kulit 45, myalgia 41, dyspepsia 31, osteo arthritis 15, konjungtivitis 15, hipertensi 9, otitis media 8, vertigo 8 dan lainnya 44,” ujar Yusrizal.
Selain penyakit tadi, tim juga melayani warga yang sedang hamil sebanyak 5 orang dari seluruh total kunjungan.
Tim yang berjumlah 29 personel dari Kementerian kesehatan, TNI, Polri, Univeristas Andalas dan MDMC memfokuskan pelayanan kesehatan di Tando Jan Mohammad. Pelayanan kepada warga terdampak banjir tersebut berdasarkan rekomendasi pihak otoritas keamanan Pakistan.
Namun rekomendasi ini tidak terkait langsung dengan kondisi keamanan melainkan jumlah warga korban banjir yang perlu mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebelumnya Tim Medis Indonesia memberikan pelayanan di Sub distrik Taluka Jhuddo, masih satu wilayah di Distrik Mirpur Khas, Provinsi Sindh.
Baca juga:
- Tim Forensik Temukan Luka di Leher Ade Yunia Rizabani, Wanita yang Ditemukan Tewas Terbungkus Plastik
- Datang ke RS Polri, Kakak dari Mayat Perempuan Terbungkus Plastik di Kolong Tol Becakayu Ungkapan Percakapan Terakhir
- Temuan Mayat Terbungkus Plastik di Kalimalang, Polisi Belum Bisa Sebut Korban Pembunuhan
- Minta Polri Jalankan Arahan Presiden Jokowi, Kapolri: Kalau Tidak, Silakan Keluar atau Saya Keluarkan
Selama beraktivitas di tempat tersebut, Tim Medis Indonesia mendapatkan dukungan dari staf Dinas Kesehatan Distrik Mirpur Khas dan pihak militer. Total kunjungan dari 11 hingga 18 Oktober 2022 tercatat 3.336 warga.