Bagikan:

JAKARTA - Tim medis dari Indonesia masih berada di Pakistan untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada warga korban banjir sejak 11 hari lalu. Tim medis Indonesia berada di Distrik Mirpur Khas, Provinsi Sindh.

Ketua Tim Bantuan Kemanusiaan Yusrisal menyebut pihaknya telah didatangi 5.819 warga korban banjir Pakistan untuk diberikan penanganan kesehatan.

"jumlah kunjungan pasien mencapai lebih dari 5.800 pasien. Jumlah tersebut termasuk mereka yang dikunjungi oleh tim medis yang bergerak mendekati tenda-tenda yang tersebar," kata Yusrisal dalam keterangannya, Sabtu, 22 Oktober.

Yusrizal yang juga menjabat Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB mengungkapkan, timnya dibantu oleh staf Dinas Kesehatan Mirpur Khas dan militer setempat.

“Jumlah pasien yang dilayani hari ini di Gochani Goverment Boys Primary School sebanyak 803 orang. Di antara jumlah pasien yang berkunjung, sebanyak 5 ibu hamil melakukan pemeriksaan kandungan," ujarnya.

Pada Jumat kemarin, warga dengan keluhan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) masih dominan, sebanyak 242 orang. Sedangkan sisanya, penyakit kulit 118, febris 101, dyspepsia 75, osteo arthritis 61, myalgia 43, chepalgia 38, vertigo 19, konjungtivitis 18, dan kasus penyakit lainnya 88.

Yusrizal menyampaikan, tidak ditemukan lagi tenda pengungsian terutama di sisi kanan dan kiri sepanjang jalan raya yang menghubungkan Sub distrik Mirwah Gochani dengan Distrik Mirpur Khas.

“Mereka sudah pulang ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Setelah memberikan pelayanan di Distrik Mirpur Khas, Tim Medis Indonesia akan bergerak menuju Distrik Malir di Provinsi Sindh. Pelayanan kesehatan akan dikonsentrasikan di tent city, wilayah Bin Qasim.