Perlu 90 Personel dan 21 Mobil Damkar Jinakan Si Jago Merah yang Melahap Kubah Masjid Jakarta Islamic Center
JAKARTA - Api melahap Masjid Jakarta Islamic Center dengan cepat pada Rabu 19 Oktober sekitar pukul 15.20 WIB. Perlu 90 personel dan 21 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) untuk menjinakkan si jago merah.
"21 unit, 90 personel [diterjunkan]," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Satriadi di lokasi kebakaran, Rabu, 19 Oktober.
Saat ini kebakaran masjid yang terletak di Jalan Kramat Jaya, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara itu sudah padam. Petugas pemadam yang berada di lokasi melakukan pendinginan utamanya di bagian kubah masjid.
Satriadi mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kerugian materiil akibat dari api yang melalap bangunan Masjid Jakarta Islamic Center. Dia meminta untuk menunggu keterangan setalah ada pendataan dari pihak terkait.
"Kerugian belum diketahui," ujarnya.
Baca juga:
- Kebakaran Masjid Jakarta Islamic Center Padam
- Kebakaran Masjid Jakarta Islamic Centre Terjadi Saat Pekerja Bangunan Melelehkan Aspal Gulung
- Kemenkes Temukan Senyawa di Obat Pasien Diduga Pemicu Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak
- PDIP dan PSI Apresiasi Meja Pengaduan Era Ahok Diaktifkan Kembali Pj Gubernur DKI Heru Budi
Namun, terkait kebakaran ini Satriadi menjelaskan kubah besar yang berada di bagian atas Masjid Jakarta Islamic Center rubuh hingga jatuh ke tanah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa terebut.
"Sampai saat ini tidak ada informasi dari anggota maupun masyarakat luka-luka," ujar Satriadi
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, kebakaran bermula dari empat pekerja PT Agung Sentosa Pratama merenovasi kubah Masjid Jakarta Islamic Center. Saat itu renovasinya menggunakan bahan triplex.
Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Slamet Wibisono mengatakan, akibat dari proses renovasi dengan mekanisme bakar bahan bangunan muncul percikan api yang membuat kebakaran terjadi.
“Para saksi melelehkan membran (aspal gulung) untuk menempelkan bahan atap tersebut menggunakan alat bakar. Diduga percikan dari alat bakar mengenai glasbul sampai timbulnya api,” kata Slamet dalam keterangannya, Rabu, 19 Oktober.
Saat kejadian itu, para pekerja berusaha memadamkan api dengan alat pemadam api ringan. Akan tetapi, api justru semakin membesar.
“Saksi berupaya memadamkan api dengan menggunakan apar namun api semakin membesar dan akhirnya Kubah Masjid Islamic keseluruhan terbakar,” tandasnya.