Wujudkan NZE, MIND ID Kedepankan Ekonomi Sirkular

PANGKALPINANG - BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) mengedepankan penerapan pendekatan ekonomi sirkular dalam menjalankan operasional perusahaan untuk mewujudkan net zero emission (NZE).

"Grup MIND ID terus berkomitmen mengedepankan aspek smart mining dalam menjalankan kegiatan operasional," kata Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dikutip dari Antara, Rabu, 19 Oktober.

Ia mengatakan, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID yang beranggotakan di antaranya PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk berkomitmen untuk mewujudkan NZE melalui pendekatan ekonomi sirkular.

"Pendekatan ini mendorong perusahaan untuk mengoptimalkan produksi dan mengurangi risiko bahaya, meminimalkan dampak lingkungan dan sosial, serta mengeksplorasi lebih banyak nilai tambah di seluruh rantai nilai," ujarnya.

Menurut dia, implementasi teknologi di anggota MIND ID dilakukan mulai dari eksplorasi, operasional penambangan, pengelolaan sumber daya manusia, dan sebagainya.

Selain itu, perusahaan juga menggunakan teknologi ramah lingkungan dan fokus pada pengurangan konsumsi bahan bakar.

"Kami menetapkan target penurunan emisi sebesar 1 persen pada 2022," katanya.

Ia menegaskan, komitmen ini merupakan representasi upaya perusahaan menurunkan emisi dari sektor energi dan industrial process and product uses (IPPU) sebesar 15,8 persen pada 2030 dan mendukung aspirasi net zero pemerintah Indonesia pada 2060.

“Konsep pendekatan sirkular ekonomi Grup MIND ID diterjemahkan menjadi tiga pilar dekarbonisasi yakni Avoid, Reduce, dan Mitigate.” ujarnya.

Panel SOE Commitment on Net Zero Emission Hendi mengatakan pilar avoid menegaskan komitmen Grup MIND ID untuk menyediakan, berinvestasi, dan meningkatkan solusi energi rendah karbon di seluruh rantai nilai.

Pilar Reduce menegaskan perusahaan untuk membatasi emisi sebanyak mungkin, dan Mitigate menegaskan Grup MIND ID akan melakukan capturing dan off setting emisi.

"Ekonomi sirkular memiliki prinsip penggunaan sumber daya dan bahan baku serta produk akhir yang dapat dipakai selama mungkin, menghasilkan produk samping yang minimal, dapat digunakan kembali dan daur ulang," katanya.