Buka Daerah Terisolir Akibat Longsor, Pemkab Mamuju Terjunkan 4 Alat Berat
SULBAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju mengerahkan alat berat untuk membuka daerah terisolir akibat banjir disertai longsor di Kecamatan Kalukku, Sulawesi Barat (Sulbar).
"Pemkab Mamuju mengerahkan empat alat berat untuk menyingkirkan batu dan tumpukan kayu serta lumpur yang menutup akses sejumlah jalan desa di Kecamatan Kalukku," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, Taslim Sukirno, di Mamuju, dikutip dari Antara, Selasa 18 Oktober.
Menurut dia, Pemkab Mamuju berupaya agar jalan segera terbuka agar akses masyarakat dapat kembali berjalan lancar.
"Pemerintah Provinsi Sulbar juga telah bekerja mendistribusikan sembako memenuhi kebutuhan ratusan KK yang berada di daerah terisolir," katanya.
Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik juga telah meminta Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamuju melakukan penanganan daerah terisolir akibat banjir di Kecamatan Kalukku yang terjadi pada Selasa 11 Oktober.
Ia mengatakan, daerah terisolir berada di wilayah Desa Pammulukang dan Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku yang mesti secepatnya harus dibuka.
Akmal juga meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan karena cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Baca juga:
- Sudah 4 Hari Jalan Trans Sulawesi di Kalukku Terputus, PUPR Sulbar Minta Bantuan Alat Berat
- Korban Meninggal Akibat Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 133 Orang
- Kuasa Hukum Klaim 3 Kali Tes Urine Teddy Minahasa Negatif Narkoba Sebelum Rombongan Pejabat Polri Sambangi Istana
- Terbang ke Papua Periksa Kondisi Lukas Enembe, KPK Pastikan Hak Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Terpenuhi
Data BPBD Provinsi Sulbar mencatat, empat rumah di Desa Sondoang, tiga rumah di Kelurahan Sinyonyoi Selatan, dan satu rumah di Desa Pammulukan hanyut terbawa banjir.
BPBD Sulbar juga mencatat sejumlah sekolah, puskesmas, kantor desa, rumah ibadah, dan sejumlah fasilitas pelayanan umum rusak terdampak banjir.
Selain itu, sebanyak 1.625 rumah warga mengalami kerusakan dan sebanyak 5.271 jiwa dalam penanganan Pemkab Mamuju sebagai pengungsi.
Banjir di Kecamatan Kalukku, selain memutus akses jalan sejumlah desa juga merusak areal perkebunan dan pertanian masyarakat.