Sempat Tertutup Longsor, Akses Jalan Menuju Majene Kini Bisa Dilalui Motor
Jalan Poros Majene terputus karena material longsor yang menutupi badan jalan, Senin 18 Januari. (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau lokasi jalan menuju Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene yang tertutup longsoran material akibat gempa bumi di  Sulawesi Barat.

Doni menyebut, pekerjaan alat berat untuk membuka jalur yang tertutup timbunan material menggunakan mulai membuahkan hasil. Saat ini, jalur yang sempat tertutup dan membuat lima desa terisolasi di Mamuju telah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua atau sepeda motor.

“Kita tadi lihat sementara ini masih tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, namun sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua,” kata Doni dalam keterangannya, Rabu, 20 Januari.

Doni menyebut saat ini BNPB terus bekoordinasi dan kepada lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dibantu unsur TNI dan Polri untuk kesegera menyelesaikan pembukaan jalur yang terputus.

BNPB juga mengerahkan helikopter untuk menangani tanggap darurat bencana dan memberikan dukungan logistik ke desa yang terisolasi. 

BNPB akan mengerahkan satu unit helikopter jenis Chinook yang memiliki kapasitas angkut kurang lebih 10-12 ton dari Makassar menuju Mamuju. Kemudian dari Mamuju daerah lain di Sulbar akan menggunakan beberapa jenis helikopter BNPB lainnya. Sehingga, pengiriman logistik segera dapat dikirimkan dan aktivitas warga dapat kembali pulih seperti sedia kala.

“Kita mengkoordinasian semua Kementerian/Lembaga dari pusat dan Pemerintah Daerah dibantu TNI dan Polri. Kita harapkan tempat-tempat yang terisolir dalam waktu yang tidak lama bisa segera diantarkan,” ungkap Doni.

Sebagai informasi, lima desa di Majene yang meliputi Desa Kabiraan, Tandealo, Panggalo, Popenga dan Ulumanda sempat terisolasi akibat terputusnya jalur menuju desa tersebut.

Enam desa tersebut merupakan lokasi yang paling dekat dengan titik gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju.

Berdasarkan kajian sementara, longsor tersebut dipicu oleh adanya aktivitas geologi dan tingginya curah hujan di wilayah tersebut.