Dana Tabungan Tak Cair Hingga Viral, Pemkot Bandarlampung Bentuk Tim Telusuri Koperasi Betik Gawi

BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota Bandarlampung telah membentuk tim guna menelusuri persoalan dana tabungan pensiunan guru di Koperasi Betik Gawi. 

"Kami sudah bentuk tim dan telah turun ke lapangan guna mencari tau apa yang terjadi sebenarnya," kata Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana di Bandarlampung, Antara, Selasa, 18 Oktober.

Koperasi Betik Gawi merupakan koperasi yang dibentuk oleh para guru sekolah dasar negeri di Kota Bandarampung. Tim yang dibentuk diharapkan dapat mengungkap dan mencari tau persoalan tentang dana pensiun para guru sekolah dasar tersebut tak cair hingga menjadi viral di media sosial (medsos).

“Kita harapkan semuanya akan terungkap dengan tim ini," kata dia.

Ketua Koperasi Betik Gawi Joko Purwanto berjanji koperasi akan memenuhi hak anggota atas simpanan pensiun yang telah disetorkan, namun pencairan tetap akan dilakukan secara bertahap.

"Ya kami akan bayarkan tapi secara berangsur, tidak sekaligus karena di tahun ini banyak anggota yang pensiun secara bersamaan," kata dia.

Ia pun mengatakan bahwa permasalahan yang terjadi di Koperasi Betik Gawi merupakan tanggungjawab internal sehingga tidak ada hubungannya dengan Pemkot Bandarlampung.

Ia pun mengatakan bahwa telah membentuk khusus untuk melakukan evaluasi kinerja. Hal tersebut menyikapi keluhan anggota yang kesulitan mencairkan dana pensiun mereka di koperasi ini.

"Tim sudah dibentuk dan sedang menghitung tabungan yang masuk. Kemudian baru simpanan pensiun akan dicairkan berdasarkan uang yang disimpan anggota.

Kepala Sekolah Negeri 2 Rawa Laut Bandarlampung tersebut menegaskan bahwa keuangan Koperasi Betik Gawi hingga kini aman meskipun tidak bisa membayar secara keseluruhan dana pensiun 139 anggota yang mengaku tidak bisa mencairkan simpanan pencairan.

"Sekarang kami sedang melakukan penghitungan jumlah yang harus dibayar kepada anggota yang telah pensiun itu," kata dia.

Sebelumnya beredar video di media sosial, ratusan pensiunan guru di Bandarlampung yang mengeluhkan tidak bisa melakukan pencairan simpanan mereka di Koperasi Betik Gawi.