Respons Teman SMA Soal Tudingan Ijazah Jokowi Palsu: Kami Bertanggung Jawab Secara Moral Ikut Meluruskan
JATENG - Isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelinding belakangan ini. Sejumlah teman SMA Jokowi buka suara terkait menanggapi isu tersebut.
Ria Tri Rasmani, salah satu teman Jokowi semasa menuntut ilmu di SMAN 6 Surakarta mengatakan, pihaknya harus ikut meluruskan isu terkait dengan ijazah palsu tersebut.
"Kami merasa terpanggil untuk ikut menjelaskan dan juga meluruskan. Kami semua, terutama di belakang ini adalah teman-teman seangkatan beliau (Jokowi)," katanya di Solo, Jawa Tengah (Jateng), Senin 17 Oktober.
Jika ijazah Jokowi diragukan keasliannya, kata dia, artinya ijazah rekan-rekan lain yang satu angkatan dengan Jokowi juga diragukan.
"Kami semua ikut bertanggung jawab secara moral untuk mengklarifikasi sekaligus meluruskan [soal tudingan ijazah palsu]," katanya.
Sri Hariyadi Ningsih, guru mata pelajaran kimia Presiden Jokowi sejak kelas 1 hingga kelas 3 di SMA 6 Surakarta menyebutkan, suami Iriana Jokowi itu memperoleh nilai yang tinggi pada mata pelajaran tersebut.
Sri pun memperlihatkan salinan ijazah Jokowi dari SMAN 6 Surakarta yang dahulu masih bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP).
Baca juga:
Ia menerangkan, SMAN 6 Surakarta awalnya bernama SMPP yang berdiri pada tanggal 26 November 1975. Pada saat itu, jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Syarif Thayeb.
Selanjutnya, pada tahun 1977 sekolah tersebut mulai menerima peserta didik baru dan Presiden Jokowi masuk menjadi salah satu siswa pada angkatan pertama.
"Jokowi lulus pada tanggal 30 April 1980," tuturnya.
Terkait dengan hal itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming mengatakan isu tersebut tidak perlu diperpanjang. Apalagi, belum lama ini juga sudah ada klarifikasi dari UGM yang menjadi tempat kuliah Presiden Jokowi.
"Ya, mau masuk SMP 'kan pakai ijazah SD, mau masuk SMA 'kan pakai SMP, daftar kuliah pakai ijazah SMA, daftar kerja pakai ijazah perguruan tinggi," tandasnya.