Gibran Lakukan Intervensi Tekan Inflasi, Salah Satunya Gelar Operasi Pasar
SOLO - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, akan melakukan sejumlah langkah intervensi untuk menekan laju inflasi Kota Solo yang pada bulan September 2022 mencapai 1,30 persen.
"Ke depan kami evaluasi lagi sama TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah)," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo dilansir ANTARA, Rabu, 5 Oktober.
Gibran mengatakan tingginya inflasi tersebut tidak lepas dari peningkatan permintaan masyarakat terhadap sejumlah bahan pokok akhir-akhir ini.
"Memang demand-nya tinggi sekali karena banyak event, nanti kami evaluasi lagi," katanya.
Sejumlah langkah intervensi akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta bersama dengan TPID, salah satunya operasi pasar yang akan diselenggarakan di seluruh kelurahan di Kota Solo.
"Selain itu juga akan ada bantuan, DTU (bantuan dari dana transfer umum) dalam minggu ini atau minggu depan ya, kita tunggu saja. Kami lagi kroscek datanya," katanya.
Baca juga:
Selain itu, pihaknya juga akan mengevaluasi sejumlah bahan baku yang harganya tidak wajar sehingga mengerek angka inflasi di Kota Solo, terutama untuk komoditas bahan pangan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta menyampaikan angka inflasi Kota Solo pada bulan September atau tepatnya seusai penyesuaian harga BBM mencapai 1,30 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi Jawa Tengah sebesar 1,19 persen dan inflasi nasional 1,17 persen.
"Saat itu karena ada gejolak minyak goreng dan gas. September ini tinggi lagi angka inflasinya karena kenaikan harga BBM. Padahal sebelumnya kita sempat deflasi pada Agustus sebesar minus 0,06 persen," kata Kepala BPS Kota Surakarta Totok Tavirijanto.
Dari sisi kelompok pengeluaran, sektor transportasi memberikan andil yang cukup tinggi terhadap inflasi, yakni mencapai 9,20 persen.