Tragedi Kanjuruhan Malang, Fadli Zon Minta Kapolda Jatim Diganti

JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon menegaskan harus ada pihak yang bertanggungjawab atas tragedi Kanjuruhan yang menelan 131 korban jiwa. 

Menurutnya, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta juga perlu diganti. Sebab, tragedi tersebut bukan hanya tanggungjawab Kapolres Malang. 

"Harus ada yang bertanggungjawab. Kalau saya lihat, Kapolda juga diganti aja. Itu aspirasi masyarakat juga. Jadi harus sensitif lah," ujar Fadli Zon kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Oktober. 

Anggota Komisi I DPR itu pun mempertanyakan alasan kepolisian yang menyemprotkan gas air mata ke tribun penonton. Padahal, tegas Fadli, aturan FIFA telah melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion. 

"Menurut saya, kuncinya jelas di situ, penerapan gas air mata di lapangan yang kabarnya itu tidak diperbolehkan oleh FIFA sendiri jelas," kata Fadli. 

"Kenapa kalau mengantisipasi itu bukan water canon, bukan air yang netral? Tentu enggak akan banyak korban, apalagi sampai meninggal. Paling orang berjatuhan atau apa," imbuhnya. 

Ketua BKSAP DPR itu menilai, pemerintah perlu meninjau kembali prosedur penyelenggara sepak bola. "Saya kira perlu ditinjau ulang untuk prosedur atau apa dalam penanganan itu," kata Fadli.

Fadli pun mengingatkan aparat penegak hukum, bahwa suporter sepakbola bukan lah biang kerusuhan. Menurutnya, selama ini, aparat seperti menganggap masyarakat seperti musuh. 

"Rakyat itu bukan musuh, apalagi ini suporter sepak bola, mereka datang ke situ untuk santai-santai, untuk menikmati hiburan, mengapresiasi tim yang bertanding olahraga, jangan dianggap musuh. Ini seperti menganggap rakyat itu kayak musuh. Ini enggak boleh, mentalitas seperti ini yang harus diubah dari aparat penegak hukum juga, aparat pengamanan," tegas Fadli Zon.