Kapolri Kerahkan Tim Bareskrim Hingga Labfor Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan Malang

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengerahkan tim dari Bareskrim hingga Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk mengusut penyebab terjadinya kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang memakan ratusan korban jiwa.

Langkah ini pun sebagai tindaklanjut instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengusut tuntas tragedi tersebut.

"Saat ini saya telah mengajak tim dari Mabes Polri terdiri dari Bareskrim, Propam, Sops, Pusdkkkes, Inafis, Puslabfor untuk melakukan langkah-langkah terkait pendalaman terhadap investigasi yang kami lakukan," ujar Sigit dalam keterangannya, Senin, 3 Oktober.

Dalam proses pengusutan, tim Disaster Victim Identification (DVI) juga diterjunkan mengidentifikasi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Berdasarkan hasil koordinasi sementara dengan Dinas Kesehatan setempat, jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut sekarang berjumlah 125.

"Saat ini data terakhir hasil pengecekan verifikasi Dinkes jumlahnya 125, tadi 129, karena ada tercatat ganda. Kemudian tentunya kami lakukan langkah-langkah lanjutan dengan tim DVI kemudian tim penyidik untuk pendalaman lebih lanjut untuk menginvestigasi secara tuntas dan nanti hasilnya kita sampikan ke seluruh masyarakat," kata Sigit.

Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu, 1 Oktober malam.

Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan. Petugas keamanan yang juga terdiri dari unsur Polri dan TNI berusaha menghalau suporter itu.

Kerusuhan tersebut semakin membesar setelah gas air mata ditembakan ke dalam tribun penonton di stadion yang tanpa suporter tamu tersebut.

Penembakan gas air mata diduga karena para pendukung tim berjuluk "Singo" Edan itu tidak puas dan turun ke lapangan melakukan tindakan anarkistis.