Tragedi Kanjuruhan Jadi Nomor 2 Dunia Melampaui Hillsborough
YOGYAKARTA - Tragedi di dunia Sepakbola memang jadi salah satu ironi di saat dunia sepakbola diidentikkan dengan persaudaraan dan fair play. Sepakbola bukan hanya sebagai sebuah olahraga namun juga sebagai salah satu tanda kebanggaan dan simbol daripada daerah.
Tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi besar sepakbola dunia. Tragedi yang merampas 129 lebih nyawa manusia terjadi pada (1/10/2022) malam. kerusuhan imbas pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di kompetisi Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Insiden di Stadion Kanjuruhan bermula dari kemarahan suporter tuan rumah yang tidak terima Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya. Suporter mengamuk masuk ke lapangan, namun mendapat dihalau petugas kepolisian.
Awal mula dari tragedi ini menjadi pemicu hilangnya nyawa 129 manusia. Tembakan gas air mata yang dilepaskan polisi ke arah suporter membuat penonton panik dan kocar-kacir. Akibat insiden itu, bukan hanya 129 orang yang tewas, tetapi 180 orang lainnya juga luka-luka dalam kejadian tersebut.
Tragedi Kanjuruhan menjadi sebuah sejarah salah satu kematian supporter terbanyak di dunia. Bahkan tewasnya supporter tersebut menjadikanya tragedy terbesar kedua.
Jumlah korban tewas dalam peristiwa mematikan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/20/2022) malam sudah melewati tragedi yang terjadi di Accra Sports Stadion, Accra, Ghana. Kejadian di salah satu negara Benua Afrika itu menewaskan 126 orang pada 9 Mei 2001.
Meninggalnya 129 orang di stadion Kanjuruhan melewati tragedi Hillsborough yang terjadi pada 15 April 1989.
Berikut daftar 10 laga sepak bola di dunia yang paling banyak memakan korban jiwa, versi Priceonomics.com usai kejadian di Stadion Kanjuruhan.
- 24 Mei 1964, Estadio Nacional Disaster, Lima, Peru, 328 Orang Tewas
- 1 Oktober 2022, Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia, 127 Orang Tewas
- 9 Mei 2001, Accra Sports Stadium Disaster, Accra, Ghana, 126 Orang Tewas
- 15 April 1989, Hillsborough Disaster, Sheffield, Inggris, 96 Orang Tewas
- 12 Maret 1988, Kathmandu Hailstorm Disaster, Kathmandu, Nepal, 93 Orang Tewas
- 16 Oktober 1996, Mateo Flores National Disaster, Guatemala City, Guatemala, 80 Orang Tewas
- 1 Februari 2012, Port Said Staduim Riot, Port Said, Mesir, 70 Orang Tewas
- 23 Juni 1968, Puerta 12, Estadion Monumental, Buenos Aires, Argentina, 71 Orang Tewas
- 2 Januari 1971, Second Ibrox Stadium DIsasterm Glasgow, Skotlandia, 66 Orang Tewas
- 20 Oktober 1982, Luzhniki DIsaster, Leni Stadium, Moskow, Uni Soviet, 66 Orang Tewas