Dirjen SDA PUPR Targetkan Penyelesaian 9 Bendungan Sampai Akhir 2022
JAKARTA - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyelesaian konstruksi sembilan bendungan sampai akhir tahun ini.
"Terkait penyelesaian (bendungan) sampai dengan saat ini sudah 29. Insya Allah sampai akhir tahun ini kami targetkan sembilan bendungan selesai," ujar Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Jarot Widyoko dilansir ANTARA, Kamis, 29 September.
Jarot mengatakan, sejumlah bendungan yang ditargetkan selesai hingga akhir tahun ini seperti Bendungan Ciawi-Sukamahi di Bogor, Bendungan Semantok di Jawa Timur, serta Bendungan Sadawarna di Subang.
"Karena nanti pada tahun depan akan ada 13 bendungan lagi. Jadi, kami juga mengapresiasi kepada mitra kerja baik kontraktor, konsultan dan lainnya," katanya.
Kementerian PUPR mencatat sejak dibangun sejak tahun 1900-an sudah terdapat 215 bendungan hingga saat ini dengan total volume 7,17 miliar meter kubik.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyatakan sebanyak sembilan bendungan baru yang bakal rampung dibangun pada akhir 2022.
Baca juga:
- Usai Bertemu Elite Golkar, Ridwan Kamil Pastikan Bergabung ke Parpol Maksimal Akhir 2022
- Telaah Kasus Lukas Enembe Murni Hukum Atau Terkait Politik, AHY Singgung Intervensi Elemen Negara
- Bela Puan yang Dicibir Publik karena Wajah Cemberut, Politikus PDIP: Mungkin Waktu Itu Lelah, Selama Ini Selalu Senyum
- Sidang Ferdy Sambo Bersifat 'High Profile', KY Siap Pantau Bahkan Wacanakan Safe House untuk Hakim
Presiden Jokowi mengemukakan, pada era kepemimpinannya hingga saat ini sudah ada 29 bendungan yang telah dibangun, sehingga pada akhir 2022 Indonesia bakal memiliki 38 bendungan.
Bendungan-bendungan yang dibangun itu telah terasa dampaknya bagi sektor pertanian, khususnya produksi padi. Aliran dari bendungan itu disebut telah membuat produksi panen padi meningkat hingga dua kali lipat.
Presiden juga mengingatkan saat ini dunia telah dilanda krisis pangan dan krisis energi. Berdasarkan lembaga internasional, menurutnya ada 66 negara yang diprediksi ambruk ekonominya akibat krisis-krisis tersebut.