Aceh Masuki Musim Hujan, Warga Diimbau Waspada Banjir dan Longsor

BANDA ACEH - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan wilayah Provinsi Aceh sudah memasuki musim penghujan, sehingga warga diminta mewaspadai bencana alam berupa banjir dan tanah longsor.

"Masyarakat tetap waspada terhadap banjir, tanah longsor, dan juga angin kencang karena Aceh sudah memasuki musim penghujan," kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Aceh Besar Zakaria Ahmad di Banda Aceh dilansir ANTARA, Kamis, 28 September.

Zakaria menjelaskan berdasarkan data prakiraan angin lapisan 3.000 feet, terdapat belokan angin dan konvergensi di wilayah Aceh. Kondisi suhu muka laut yang hangat juga mendukung peningkatan suplai up air dari wilayah Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat.

"Termasuk Aceh, yang dapat mempengaruhi meningkatnya potensi pertumbuhan awan-awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan di wilayah Aceh," kata Zakaria.

Akibat kondisi itu, lanjut dia, sejumlah wilayah provinsi paling barat Indonesia itu berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, diserta petir dan angin kencang.

Sejumlah daerah yang perlu waspada meliputi Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Simeulue, Aceh Singkil, Subulussalam, Sabang, Aceh Tamiang, Langsa, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Barat dan Aceh Timur.

"Maka kami imbau waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan bencana lainnya, akibat hujan lebat atau hujan dengan durasi lama," katanya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat. Terutama mewaspadai penyakit menular yang disebabkan oleh jentik nyamuk seperti demam berdarah dengue (DBD) dan malaria.

"Untuk hal ini maka jaga kebersihan lingkungan, jangan membuang bekas makanan atau minuman yang berpotensi tertampung air hujan. Bersihkan pekarangan rumah masing-masing," katanya.

Di samping itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gelombang laut tinggi yang mencapai 4 meter di wilayah Aceh.

“Waspada potensi gelombang laut tinggi yang dapat mencapai ketinggian 4 meter di wilayah perairan Utara Sabang, Selat Malaka Bagian Utara, perairan Barat Aceh, Samudera Hindia Barat Aceh dan sekitarnya,” katanya.

Sementara perairan Sabang-Banda Aceh, perairan Barat Aceh, perairan Meulaboh-Sinabang dan perairan Lhokseumawe ketinggian gelombang laut mencapai 2,5 meter.