Pejabat Pro-Rusia Klaim Kemenangan Referendum, PBB Tegaskan Komitmen Terhadap Integritas Teritorial Ukraina

JAKARTA - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menegaskan kembali komitmennya terhadap "integritas teritorial" Ukraina pada Selasa, ketika otoritas pro-Moskow di beberapa bagian negara yang dilanda perang itu, mengklaim kemenangan dalam pemungutan suara aneksasi yang dikutuk secara internasional sebagai palsu.

"PBB tetap berkomitmen penuh pada kedaulatan, persatuan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Ukraina, di dalam perbatasannya yang diakui secara internasional," Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Politik dan Pembangunan Perdamaian Rosemary DiCarlo mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, mengutip CNA dari AFP 28 September.

Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya melalui tautan video sekali lagi mengecam pemungutan suara yang diselenggarakan dengan tergesa-gesa di wilayah yang diduduki Rusia, Donetsk dan Lugansk di timur serta Kherson dan Zaporizhzhia di selatan.

"Ada upaya yang sangat sinis untuk memaksa penduduk laki-laki di wilayah pendudukan Ukraina untuk memobilisasi tentara Rusia, untuk mengirim mereka berperang melawan tanah air mereka sendiri," tuduhnya.

"Di depan mata seluruh dunia, Rusia melakukan lelucon langsung yang disebut 'referendum' di wilayah pendudukan Ukraina," ujar Presiden Zelensky.

"Orang-orang dipaksa untuk mengisi beberapa kertas untuk gambar TV di bawah moncong senapan mesin. Angka-angka dugaan hasil pseudo-referendum itu sudah ditarik sebelumnya," kritiknya.

Membidik pemimpin Rusia Vladmir Putin, Presiden Zelensky memperingatkan bahwa "aneksasi adalah jenis langkah yang menempatkan dia sendirian melawan seluruh umat manusia."

"Sinyal yang jelas sekarang dibutuhkan dari setiap negara di dunia," tukasnya.

Lebih jauh Presiden Zelensky mengatakan, pemungutan suara berarti Kyiv tidak akan bernegosiasi dengan Moskow.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan dengan presiden Rusia saat ini," tandasnya.