Rusia Tahan Konsul Jepang Atas Tuduhan Mata-mata, Tokyo Membantah dan Tuntut Permohonan Maaf
JAKARTA - Badan keamanan Rusia FSB mengatakan pada Hari Senin, mereka telah menahan seorang konsul Jepang di Kota Vladivostok, karena dicurigai melakukan spionase, memerintahkannya untuk meninggalkan negara itu.
Kendati demikian, konsul tersebut dikatakan dibebaskan setelah beberapa jam ditahan oleh agen Rusia.
Tokyo telah mengajukan "protes keras" tentang penahanan tersebut dan mengisyaratkan akan melakukan pembalasan, kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno dalam jumpa pers pada Selasa, melansir Reuters 27 September.
FSB mengatakan, Konsul Motoki Tatsunori dinyatakan persona non grata, setelah dia tertangkap basah menerima informasi rahasia tentang efek sanksi Barat pada situasi ekonomi di timur jauh Rusia.
Dikatakan informasi rahasia, yang juga menyangkut kerja sama Rusia dengan negara Asia-Pasifik yang tidak disebutkan namanya, telah diperoleh dengan imbalan "hadiah uang".
Moskow telah memprotes ke Tokyo atas tindakan konsul melalui saluran diplomatik, katanya.
Sementara, juru bicara Pemerintah Jepang Matsuno mengatakan Moskow menahan konsul itu dengan "cara mengintimidasi", menutup matanya dan menahannya, yang merupakan "pelanggaran yang jelas terhadap Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik".
Baca juga:
- Kanada Hapus Semua Pembatasan Perjalanan COVID-19 Mulai 1 Oktober
- Tegas! Menlu RI Sebut Senjata Nuklir Ancaman Nyata Bagi Umat Manusia
- Presiden Putin Berikan Kewarganegaraan Rusia Kepada Edward Snowden, Kemlu AS: Tetap Harus Pulang untuk Hadapi Pengadilan
- Pidato di Sidang Majelis Umum PBB, Menlu Retno: Perlu Tatanan Dunia Berdasarkan Paradigma Baru
"Konsul yang ditahan tidak terlibat dalam aktivitas ilegal apa pun," tegas Matsuno, seraya menambahkan, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan kepada duta besar Rusia untuk Jepang, bahwa Tokyo "perlu mengambil langkah yang setara" dan menuntut permintaan maaf resmi dari Moskow.
Diketahui, konsul yang dibebaskan tidak memiliki masalah dengan kondisi kesehatan dan akan berangkat dari Rusia pada Rabu, sebut Matsuno.