Anggota Komisi VII DPR Minta Produksi Kompor Listrik Gunakan Komponen Lokal
JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo meminta pemerintah menggunakan komponen lokal saat memproduksi kompor listrik (induksi).
Selain itu, kompor induksi diharapkan bisa menghemat listrik.
"Kelebihan pasokan listrik memang harus bisa diserap oleh industri. Sekarang bagaimana teknologi (kompor) ini bisa diterima masyarakat dengan mudah dan murah. Kami berharap kompor listrik dan elpiji 3 kilogram (Kg) bisa tetap berjalan bersamaan. Namun, melihat komponen produk kompor listrik itu, sepertinya hanya bisa untuk kalangan menengah ke atas," ujar Sartono dalam rapat Komisi VII dengan kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta, Rabu, 21 September.
Sartono menyerukan Kemenperin merekonstruksi produk kompor listrik dengan serapan komponen lokal yang lebih dominan.
Sementara itu, Dirjen Industri Logam, Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier di hadapan Komisi VII DPR memaparkan terdapat sepuluh komponen dalam kompor listrik.
Rinciannya, enam komponen berasal dari produk lokal dan empat komponen sisanya harus impor.
Taufiek menargetkan, penambahan 5 juta kompor listrik setiap tahun dimulai 2023.
Berdasarkan rencana yang ia terima dari PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan ada program migrasi energi dari kompor gas menuju kompor listrik sebanyak 300 unit pada tahun 2022, dan masing-masing 5 juta unit di tahun 2023-2025.
Adapun totalnya mencapai sebanyak 15,3 juta unit kompor listrik yang akan ditukar dengan kompor gas milik masyarakat.
"Kami percaya program ini diarahkan untuk kepentingan nasional dan sebesar-besarnya agar bermanfaat bagi masyarakat. Dalam implementasinya, karena tujuannya hanya mengganti berarti tidak sampai full. Jangan sampai orang pakai induksi dan elpiji. Paling tidak namanya konversi begitu dia dipasang oleh PLN, kemudian elpiji diambil," ujar Taufiek.
Baca juga:
Sebelumnya, pemerintah berencana membagikan paket kompor listrik untuk rumah tangga.
Wacana yang akan direalisasikan tahun ini menjadi bagian dari program konversi kompor listrik dari kompor gas elpiji 3 kilogram.
Paket tersebut rencananya akan dibagikan kepada 300.000 orang secara gratis.