Jokowi Pesimistis Menang di WTO soal Nikel, Wemendag Jerry: Kita Lakukan yang Terbaik

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pesimistis Indonesia akan menang dari gugatan Uni Eropa ke World Trade Organization (WTO) soal larangan ekspor bijih nikel.

Menanggapi ini, Wakil Menteri Perdagangan (Wemendag) Jerry Sambuaga mengatakan, pihaknya akan melakukan yang terbaik untuk bisa memenangkan gugatan tersebut.

"Kita akan berjuang dengan segala cara, dengan segala upaya. Kita lakukan yang terbaik. Kalau saya bisa sampaikan kita berharap yang terbaik selebihnya kita siap dengan hasil apapun," katanya kepada VOI, Rabu, 21 September.

Lebih lanjut, Jerry mengatakan, terpenting dalam hal ini adalah bagaimana Indonesia memiliki kemandirian mengatur kewenangan.

"Karena ini kan masalah kebijakan, bagaimana kita mengatur kewenangan pemerintah, bahwa itu mendapat ketidaksetujuand di forum forum internasional ya memang itu bagian dari konselasi perdagangan global. Tetapi yang paling penting adalah kita punya kemandirian dan kita punya kewenangan yang solid untuk mengatur apa yang kita punya termasuk nikel,"  ucapnya.

Apalagi, kata Jerry, saat ini, Indonesia juga tengah mengembangkan industri hilirisasi nikel. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Bagaimana kita memiliki kedaulatan atas recourse yang kita punya, dalam hal ini kita ikut arahan Bapak Presiden, bahwa Bapak Presiden bilang hilirisasi harus terjadi, itu kan harapan beliau. Pokoknya lakukan yang terbaik," ucapnya.

Terkait dengan langkah yang dilakukan jika Indonesia kalah di WTO, Jerry enggan berkomentar lebih jauh. Ia hanya menekankan pemerintah akan menyiapkan langkah selanjutnya.

"Saya yakin kita semua akan siap apapun hasilnya, yang penting adalah kita berjuang. Kita tunjukan bahwa kita sampaikan argumentasi-argumentasinya. Kenapa kita begini karena ada argumentasi-argumentasi. Nah itu kita bisa pertanggungjawabkan dan itu posisi kita menurut saya ini kita dalam posisi untuk ya memperjuangkan dengan segala upaya yang kita bisa," jelasnya.

Dikutip dari CNBC, Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia kemungkinan akan kalah dalam sengketa perdagangan dengan Uni Eropa (UE) terkait larangan ekspor bijih nikel pada yang dimulai 2020.

"Sepertinya kita akan kalah di WTO, tapi tidak apa-apa, industrinya sudah dibangun," kata Jokowi, panggilan akrabnya.

Namun, terlepas dari keputusan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai ekspor bijih nikel, Jokowi tetap akan melanjutkan rencana untuk memberlakukan larangan serupa pada ekspor komoditas mentah lainnya.