Nvidia Buru-buru Selesaikan Pesanan GPU Sebelum Sanksi AS ke China Diberlakukan

JAKARTA - Nvidia tampaknya sedang berusaha agar bisnisnya tak terdampak sanksi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS), dengan cepat menyelesaikan pesanan GPU kelas atasnya.

Bulan lalu, pemerintah AS telah mengumumkan rencananya untuk melarang Nvidia menjual GPU ke China dan Rusia demi membatasi kemampuan militer mereka. Namun di sisi lain, rencana itu juga dapat menghambat kemajuan teknologi di industri lain.

Karenanya, Nvidia ingin memenuhi atau menyelesaikan beberapa pesanan GPU Ampere A100 dan Hopper H100 ke China sebelum sanksi yang dikenakan AS berlaku. Jika informasi itu benar, maka akan membuat pendapatan Nvidia melambung tinggi dan mendorong pendapatan Q4 TSMC ke level tertinggi baru juga.

Nvidia secara alami ingin memenuhi pesanan untuk akselerator GPU kelas atas dan margin tinggi. Sayangnya, pelanggan utama di China tidak akan dapat dijangkau oleh tim hijau dalam waktu dekat, karena AS telah memberlakukan sanksi pada chip AI kelas atas.

Namun, pemerintah AS memberi waktu kepada perusahaan teknologi tersebut untuk menyesuaikan diri, dan memberlakukan masa tenggang atau transisi.

Mengutip WccfTech, Selasa, 20 September, laporan menyatakan, chip A100 akan dapat dibeli oleh perusahaan China hingga Maret 2023, sedangkan chip H100 arsitektur yang lebih baru bisa dibeli hingga September tahun depan.

Pesanan akan dipenuhi dalam dua hingga tiga bulan dimulai dengan batch GPU terbaru dibandingkan dengan lima atau enam bulan sebelumnya. Meski begitu, karena larangan akan segera terjadi, maka permintaan untuk GPU ini akan naik dengan margin yang sangat besar.

Sementara Nvidia memiliki GPU Ampere A100 yang siap untuk diproduksi pada node TSMC 7nm, Hopper H100-nya tidak dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan AS.

Dengan demikian, Nvidia diduga akan melakukan pesanan mendesak ke TSMC untuk peningkatan fabrikasi 7nm dan 5nm pada GPU Ampere A100 dan Hopper H100-nya. Pastinya, perusahaan harus membayar lebih untuk hal itu. Tetapi satu-satunya cara Nvidia dapat menutup investasi besar ini adalah dengan meningkatkan harga jual semua GPU ke China.