Bandar Sabu Sekaligus Pemakai Dibekuk Buser Narkoba Polres Temanggung

TEMANGGUNG – Satresnarkoba Polres Temanggung mengamankan HU (37) Warga Padangan Temanggung dalam perkara tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum membeli, menjual, memiliki, menyimpan dan menyalahgunakan narkotika Golongan I jenis sabu.

Kapolres Temanggung Polda Jateng AKBP Agus Puryadi melalui Kasatresnarkoba AKP Bambang mengatakan, berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa tersangka sering membeli narkotika jenis sabu kemudian digunakan sendiri dan dijual kembali kepada orang lain.

“Tersangka diamankan dihalaman parkir Hotel Indraloka jalan Suwandi Suwardi Kelurahan Kowangan Temanggung dan pada saat digeledah ditemukan 3 paket sabu didalam bagasi belakang mobilnya,” terangnya dalam pesan singkat, Jumat, 16 September.

Lebih lanjut Kasatresnarkoba menjelaskan, dari pengakuan tersangka barang haram tersebut didapatkan melalui pembelian lewat Whatsapp dengan harga Rp1 juta, setelah tersangka mentransfer uang ke nomor rekening yang diberikan C (DPO), tersangka diberitahu lokasi untuk mengambilnya yang beralamatkan di Magelang.

“Setelah mengambil narkoba tersangka sempat memakai sabu tersebut di belakang hotel di wilayah Jogjakarta, setelah selesai kemudian pulang ke Temanggung dan sisa barang haram tersebut di bagi menjadi 3 paket untuk diberikan kepada temannya,” lanjutnya.

Dari penangkapan tersebut petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa 3 paket narkotika jenis sabu berat kotor 0,23 gram, 0,09 gram dan 0,24 gram, 1 buah kantong kain warna hitam berisi: 2 korek api, 1 pipet kaca, 1 buah potongan sedotan warna hitam, 1 buah sedotan warna kuning dan 1 buah potongan sedotan warna merah dipotong runcing.

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya kini tersangka mendekam ditahanan Polres Temanggung dan dijerat dengan pasal Primer Pasal 114 ayat (1) Subsider Pasal 112 ayat (1), Lebih Subsider Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan Ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800 juta dan paling banyak Rp8 miliar.