Amerika Serikat Desak China untuk Menentang Perang Rusia Melawan Ukraina
JAKARTA - Amerika Serikat mendesak China untuk tidak mendukung perang Rusia melawan Ukraina, mengatakan dunia harus bersatu menentang agresi Moskow.
"Kami tidak berpikir siapa pun harus berada di pinggir lapangan," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada CNN, seperti melansir The National News 16 September.
"Seluruh dunia harus menentang apa yang (Presiden Rusia Vladimir Putin) lakukan. Ini bukan waktunya untuk urusan apa pun seperti biasa dengan Tuan Putin," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Putin di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan.
Itu adalah pertemuan langsung pertama para pemimpin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.
Presiden Putin berterima kasih kepada Presiden Xi atas pendekatannya yang 'seimbang' terhadap krisis Ukraina, mengecam kebijakan 'jelek' Washington, dalam pertemuan yang digelar setelah kemunduran pasukan Moskow di medan perang.
Dia mengatakan siap untuk membahas 'keprihatinan' China yang tidak ditentukan atas Ukraina, dengan mengatakan dia memahami kekhawatiran Presiden Xi, setelah pasukan Rusia menderita kerugian besar dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga:
- Bermula dari Kuda yang Hampir Berontak, Begini Awal Kereta Meriam yang Membawa Jenazah Raja Inggris Ditarik Prajurit Angkatan Laut
- Presiden Biden Umumkan Paket Senjata Baru untuk Ukraina Senilai Rp8,9 Trliun: Ada HIMARS hingga Peluru Artileri Berpemandu Presisi
- Pemakaman Ratu Elizabeth II: Prajurit Angkatan Laut Kerajaan Inggris Siap Lanjutkan Tradisi Kenegaraan
- Paus Fransiskus: Secara Moral Memasok Senjata ke Ukraina untuk Mempertahankan Diri Dapat Diterima, Tapi Jangan Lupa Dialog
Presiden Xi tidak menyebut Ukraina dalam sambutan publiknya, juga tidak menyebutkan perang dalam laporan pemerintah China tentang pertemuan para pemimpin.
Kendati demikian, Kirby mengatakan masih harus dilihat seberapa besar China akan mendukung perang Rusia, mencatat bahwa Beijing tidak bergerak untuk mendukung Presiden Putin secara material atau melanggar sanksi terhadap Moskow.