Tentara AS Kembangkan Teknologi Pembaca Pikiran

JAKARTA - Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) mengembangkan sebuah teknologi yang mampu membaca pikiran manusia. Dana untuk proyek teknologi itu tak main-main.

Dikutip Futurism, Kamis, 26 November, gelontoran uang awal akan digunakan untuk penelitian ilmu saraf dalam upaya memecahkan kode makna di balik sinyal otak yang berbeda. Army Research Office (ARO) telah mengumumkan komitmen siap menghabiskan dana 6,25 juta dolar AS untuk proyek selama lima tahun ke depan itu.

C4ISRNET melaporkan tentara AS serius dengan proyek kontroversial itu. Banyak yang menyoroti misi mustahil itu sebagai perbuatan bodoh, meningat kenyataan bahwa militer masih jauh dari pengerahan pasukan cyborg berkemampuan telepati ke dalam pertempuran.

Sejauh ini ahli saraf ARO menyatakan telah mempelajari cara memecahkan kode serta mengurai sinyal saraf yang mengarahkan perilaku dari keluaran otak lainnya. Ia juga menegaskan ini masih jauh dari bentuk pembacaan pikiran sebagaimana diterjemahkan banyak orang.

Namun, progres ke arah sana bukannya mustahil. Apa yang dilakukan ARO saat ini adalah langkah awal yang penting untuk benar-benar memahami apa arti sinyal otak yang berbeda.

“Di sini kami tidak hanya mengukur sinyal, tetapi kami menafsirkannya,” manajer program ARO Hamid Krim mengatakan kepada C4ISRNET.

Setelah riset ini, ARO akan memecahkan kode kategori lain dari sinyal otak sehingga nantinya dapat ditafsirkan melalui proses komputerisasi. Ujungnya, komputer akan mampu menafsirkan pikiran seorang prajurit.

“Anda dapat membaca apapun yang Anda inginkan. Bukan berarti Anda memahaminya," kata Krim. “Langkah selanjutnya setelah itu adalah bisa memahaminya. Pada akhirnya, itulah maksud awalnya: agar komputer benar-benar berada dalam mode komunikasi dupleks penuh dengan otak.”

Tujuan akhir yang mungkin masih jauh di masa depanadalah untuk membangun sistem yang memungkinkan tentara berkomunikasi hanya dengan pikiran mereka. Ini adalah inisiatif berani yang menyoroti cara-cara aneh teknologi medis dapat mengubah sifat perang dan tentara itu sendiri.